Cirebon, 7/2 (ANTARA) - Produksi ikan hasil tangkapan nelayan di Cirebon, Jawa Barat, turun drastis sejak ombak besar akhir Desember 2010 sampai sekarang karena nelayan tidak berani berlayar jauh.
"Produksi ikan yang di daratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan biasanya mencapai tiga ton per hari per kapal pursen, sejak ombak besar produksi nelayan hanya berkisar antara enam dan tujuh kuwintal," kata petugas pendaratan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Cirebon Kardi, Senin.
Menurut dia, nelayan yang menggunakan kepal ukuran kecil yakni sekitar 6 GT hanya berani menangkap ikan antara satu dan dua mil di sekitar pantai Cirebon.
Jika ombak agak tenang, nelayan bisa berlayar agar ke tengah laut yang lebih banyak ikan seperti ikan kembung dan cumi-cumi.
Kapal kecil jenis pursen tersebut biasanya diawaki antara 19 hingga 30 anak buah kapal. Mereka berangkat pukul 19.00 WIB dan pulang sekitar pukul 08.00 WIB keesokan hari.
Setiap hari sekitar 27 kapal jenis pursen yang mendaratkan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan.
Ombak besar dan angin kecang di laut Utara Jawa biasanya berlangsung hingga Pebruari, katanya.
Berbeda dengan nelayan yang menggunakan kapal ukuran besar, produksinya masih berjalan normal terutama yang menangkap ikan pari.
Nelayan kapal besar yang mendaratkan ikan di Pelabuhan Nusantara Kejawanan biasanya menangkap ikan hingga perairan Kalimantan dan Sulawesi antara dua hingga tiga bulan.
Produksi nelayan kapal besar tersebut berkisar antara 20 hingga 35 ton dengan tangkapan ikan pari. Sekali bongkar biasanya antara satu sampai dua kapal.
Karena produksi stabil, maka harga ikan pari di pelabuhan itu juga normal yakni sekitar Rp7.000 per kilogram, katanya.
Yasad A
PRODUKSI IKAN CIREBON TURUN KARENA OMBAK BESAR
Senin, 7 Februari 2011 12:27 WIB