"Pandemi Covid-19 juga memberikan hikmah kepada bangsa Indonesia bahwa krisis menuntut konsolidasi kekuatan negara untuk melayani rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meraih Indonesia Maju yang kita cita-citakan," ujar Presiden saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2021 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.
Kepala Negara menyampaikan dukungan semua pihak, utamanya lembaga-lembaga negara, menempati posisi sentral. Menurut Presiden, kerja cerdas dan sinergitas antarlembaga negara menjadi salah satu kunci utama untuk bisa gesit merespons perubahan yang terjadi di masa mendatang.
Keseimbangan dan saling kontrol antarlembaga negara, kata Presiden, sangatlah penting dalam sistem ketatanegaraan bangsa. Tetapi, kerja sama, sinergi, serta kerelaan untuk berbagi beban dan tanggung jawab, justru lebih utama dalam menghadapi pandemi.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada lembaga-lembaga negara, juga kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Ombudsman Republik Indonesia, termasuk Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum, atas dukungannya yang konsisten dan produktif selama ini," jelasnya.
Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada MPR, DPR dan DPR RI dalam kontribusinya bagi kemajuan bangsa dan penanganan pandemi COVID-19.
Presiden RI Joko Widodo tiba di kompleks parlemen DPR/MPR/DPD RI, Jakarta, Senin, sekitar pukul 08.05 WIB.
Presiden tampak mengenakan pakaian atau baju adat Baduy berwarna hitam dengan ikat kepala khas Baduy berwarna biru. Presiden juga tampak mengenakan tas tradisional Baduy berwarna coklat muda.
Pada hari ini Presiden dijadwalkan menyampaikan dua pidato, yakni pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2021, serta pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2022 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR-RI Tahun Sidang 2021-2022.
Baca juga: Presiden sebut kesadaran masyarakat menguat selama 1,5 tahun pandemi
Baca juga: Pengetatan dan pelonggaran bukan kebijakan inkonsisten, kata Presiden
Baca juga: Presiden: Pandemi ajarkan bahwa kesehatan adalah agenda bersama