Purwakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, secara bertahap akan melaksanakan sekolah tatap muka menyusul terus menurunnya kasus COVID-19 di daerah tersebut.
Bupati setempat Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Rabu mengatakan saat ini daerahnya sudah ke luar dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dan berlanjut ke PPKM Level 3.
"Di masa PPKM Lever 3 ini, pembatasan aktivitas masyarakat menjadi lebih longgar," katanya dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta.
Menurut dia, berlakunya PPKM Level 3 ini akan ditindaklanjuti dengan mengkaji berbagai relaksasi. Misalnya di bidang pendidikan, itu terkait dengan pembukaan sekolah tatap muka.
Ia mengatakan, sekolah tatap muka akan dilakukan secara bertahap, karena hingga kini belum semua pelajar di Purwakarta mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Relaksasi dalam PPKM Level 3 ini juga akan menyasar kegiatan masyarakat di rumah makan, sekarang sudah dapat makan di tempat atau dine in selama 30 menit bagi rumah makan yang mempunyai akses outdoor.
Begitu juga untuk tempat ibadah, sudah bisa dibuka dengan kapasitas 50 persen.
"Jadi mulai hari ini Masjid Agung Purwakarta sudah akan membuka untuk jamaah yang shalat, tetapi memang hanya kapasitas 50 persen dengan Prokes yang sangat ketat," kata bupati.
Anne menyampaikan kalau saat ini Purwakarta sudah masuk zona oranye COVID-19 dengan berhasil menaikkan indeks dari 161 menjadi 208.
Disampaikan pula, angka kematian COVID-19 di Purwakarta turun yang mana terkoreksi menjadi 3,3 persen dari sebelumnya 4 persen. Kemudian keterisian bed rumah sakit atau BOR di Purwakarta juga turun drastis menjadi 43 persen.
Meski begitu, di masa PPKM Level 3 ini Pemkab Purwakarta terus memantau mobilitas masyarakat. Terkait dengan penutupan jalan, itu tergantung pada situasi dan tingkat mobilitas.
Baca juga: Purwakarta mulai gulirkan vaksinasi untuk pelajar
Baca juga: Purwakarta batalkan rencana pembelajaran tatap muka
Baca juga: Kegiatan belajar mengajar di Purwakarta dilakukan secara daring