Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan belum memutuskan untuk memberi relaksasi tambahan kepada sektor bisnis meski tingkat kasus COVID-19 di Kota Bandung mulai mengalami penurunan.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan masih ada beberapa indikator bahwa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bandung tetap berada di level 4 pada masa perpanjangan hingga 9 Agustus 2021 ini.
"Sehingga tetap sampai hari ini berdasarkan informasi yang terakhir saja dengan Gubernur Jabar, memang di Kota Bandung ini variabel indikasi tadi masih pada level 4 seperti itu," kata Oded di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Sehingga, menurutnya kebijakan yang diterapkan pada masa PPKM yang diperpanjang hingga 9 Agustus 2021 ini masih tetap sama seperti sebelumnya.
"Karena memang dari kebijakan Inmendgari seperti itu, kita tetap melakukan implementasi kebijakan sesuai dengan Inmendgari yang ada. termasuk dengan tempat pariwisata," kata Oded.
Adapun pada Selasa ini angka kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Pada Selasa ini, angka kasus aktif yakni sebanyak 7.062 orang, padahal pada Minggu (1/8) lalu jumlah kasus aktif mencapai 9.118 orang.
Selain itu, sejauh ini tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) di 30 rumah sakit yang ada di Kota Bandung pun mengalami penurunan.
Sejauh ini BOR di Kota Bandung sebesar 59,8 persen dari 2.275 tempat tidur yang tersedia. Sedangkan beberapa waktu sebelumnya BOR pernah mencapai 70 persen, hingga 91 persen.
Dengan belum ditambahnya relaksasi, Oded meminta masyarakat tetap menahan diri agar mengurangi mobilitas. Lalu ia pun meminta masyarakat agar tetap berdisiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Harapannya masyarakat menahan diri, memahami bersama," kata Oded.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung mulai menurun drastis
Baca juga: 1.408 tenaga kesehatan di Kota Bandung sudah dapat suntikan ketiga vaksin
Baca juga: BOR rumah sakit Kota Bandung turun meski kasus COVID-19 masih naik