Garut (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) dari Fraksi PDIP Memo Hermawan meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil memperhatikan masalah ketersediaan vaksin di daerah yang selama ini dilaporkan kosong, sementara permintaan masyarakat ingin divaksin cukup tinggi.
"Saya langsung sampaikan ke Pak Gubernur terkait vaksin sudah habis di daerah, saya sampaikan untuk segera disediakan," kata Memo usai peluncuran penyerahan bantuan untuk masyarakat terdampak wabah COVID-19 di Kantor DPC PDIP Kabupaten Garut, Senin.
Ia menuturkan kebutuhan vaksin di setiap kota dan kabupaten di Jabar cukup tinggi sehingga perlu menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jabar agar jangan sampai stok habis di daerah.
Ia mencontohkan hasil peninjauan di wilayah Kabupaten Garut ternyata stok dosis vaksin COVID-19 sudah habis, sementara permintaan masyarakat yang ingin divaksin masih banyak.
"Saya sudah sampaikan vaksin di Garut sudah tidak ada, hari ini saja habis," kata mantan Bupati Garut periode 2008-2009 itu.
Laporan dari Gubernur Jabar terkait vaksin habis, kata dia, karena stok dari pemerintah pusat belum tersedia, diperkirakan akan mulai dipasok ke daerah sepekan ke depan.
"Kata Pak Gubernur masalahnya dari pusatnya yang baru tersedia minggu depan," katanya.
Memo berharap setelah vaksin COVID-19 tersedia di setiap daerah maka masyarakat harus lebih antusias mengikuti pelaksanaan vaksinasi agar secepatnya terwujud 'herd immunity'.
"Satu minggu lagi vaksin akan ada, untuk itu nanti masyarakat agar antusias ikut divaksin," katanya.
Terkait masalah lain seperti ketersediaan oksigen, vitamin, maupun obat untuk pasien COVID-19, kata dia, dilaporkan sudah cukup tersedia di setiap daerah kota dan kabupaten di Jabar.
Ia berharap Pemerintah Provinsi Jabar dapat menjamin tersedia semua kebutuhan seperti oksigen, obat, vitamin, termasuk tempat pelayanan kesehatan untuk menangani pasien COVID-19.
"Jangan sampai kekurangan seperti sebelumnya karena faktor kematian dari covid ini saya analisa karena tidak cepat tertangani, saya memaklumi karena tenaganya kurang," katanya.
Baca juga: Kasus aktif pasien COVID-19 di Garut berkurang
Baca juga: 3 Anggota FPDIP DPRD Garut sumbangkan gajinya untuk penanganan COVID-19