Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendukung Pemerintah Kabupaten Bandung untuk menyediakan Rusun Wisma Atlet Si Jalak Harupat sebagai tempat isolasi terpusat masyarakat yang terpapar COVID-19.
“Kami terus berupaya membantu Pemerintah Kabupaten Bandung untuk penanganan pandemi COVID -19. Salah satunya dengan menyediakan Wisma Atlet Si Jalak Harupat sebagai tempat isolasi terpusat bagi masyarakat,” ujar Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Kiagoos Egie Ismail, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Kementerian PUPR terus berkoordinasi dengan BNPB, Pemda setempat serta sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Bandung untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien sekaligus untuk penanganan COVID-19.
Kiagoos Egie Ismail menerangkan, pihaknya akan menyerahkan pengelolaan dan pemanfaatan Rusun sebagai isolasi terpusat tersebut kepada pihak BNPB serta pemerintah daerah setempat.
Ia mengutarakan harapannya agar masyarakat yang nantinya melakukan isolasi di Rusun tersebut bisa segera pulih dan sehat kembali sehingga dapat berkumpul kembali bersama keluarga di rumah.
Terkait dengan kesiapan pemanfaatan Rusun tersebut, imbuhnya, juga telah dilaksanakan peninjauan lokasi oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, Kabaharkam Polri Komjen Pol Drs. Arief Sulistyanto, dan Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus disambut oleh Bupati Kabupaten Bandung H. Dadang Supriatna dan Direktur RSUD Al-Ihsan dr. Dewi Basmallah ke Wisma Atlet Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi menekankan agar pemerintah daerah mewaspadai serta mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pasca-Idul Adha.
Rusun Wisma Atlet Si Jalak Harupat berlokasi di Jalan Soreang Kutawaringin, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Rusun tersebut terdiri dari satu menara setinggi tiga lantai dengan jumlah unit hunian sebanyak 44 unit tipe 36.
Rusun yang memiliki warna cat dinding abu-abu tersebut memiliki bentang bangunan berukuran Panjang 61,25 meter dan lebar 14,9 meter. Rusun yang berdiri di atas lahan seluas 89,91 meter x 39,08 meter tersebut dibangun oleh Balai P2P Jawa II Ditjen Perumahan kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT. Adicipta Karya Hernanda dan Manajemen Konsultan PT. Gapssary Mitra Kreasi KSO Fatek Consultant Engineering.
“Secara umum bangunan ini memiliki fasilitas yang memadai dan memiliki atap bangunan baja ringan. Total anggaran untuk pembangunan Rusun ini senilai Rp18,14 miliar. Kami berharap pandemi COVID-19 di Kabupaten Bandung bisa segera berakhir,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR karena bangunan Rusun Wisma Atlet Si Jalak Harupat sangat memberikan manfaat dan membantu Pemkab Bandung dalam masa pandemi ini.
Pemkab Bandung rencananya akan menggunakan wisma atlet untuk tempat isolasi terpusat bagi pasien yang mengalami gejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG).
“Kami mendukung penuh program penanganan COVID-19 yang dilaksanakan oleh pemerintah. Di Rusun ini akan tersedia 88 bed yang disiapkan untuk menunjang pelayanan isolasi di wisma tersebut yakni 80 bed untuk pasien dan delapan bed untuk petugas kesehatan,” kata Bupati Bandung.
Baca juga: Wisma Jalak Harupat Bandung dijadikan Pusat Isolasi Terpadu pasien COVID-19
Baca juga: Panglima TNI semangati pasien COVID-19 jalani isolasi terpusat di Bandung
Baca juga: Satgas Bandung ingin setiap kelurahan punya tempat isolasi pasien COVID-19