Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut mulai efektifkan fasilitas 500 tempat tidur khusus menangani pasien COVID-19 gejala berat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Slamet Garut untuk memaksimalkan pelayanan medis di tengah lonjakan pasien COVID-19.
"Sudah aktif sekitar 500 kapasitas di RSUD yang dijadikan untuk pasien COVID-19," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani kepada wartawan di Garut, Jawa Barat, Senin.
Ia menuturkan Pemkab Garut secara resmi telah menjadikan RSUD Dr Slamet Garut sebagai rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 dan pelayanan kesehatan rutin bagi pasien thalasemia.
Terkait tingkat keterisian tempat tidur di RSUD Garut, kata dia, sampai saat ini sebanyak 180 tempat tidur, sisanya masih ada pasien sakit umum yang sedang menunggu selesai menjalani perawatan.
"Baru 180 yang terisi karena memang masih merawat pasien non-COVID-19. Itu kan harus diselesaikan dulu, banyak yang belum pulang," katanya.
Ia menyampaikan, selain RSUD Dr Slamet Garut, Pemkab Garut juga menyiapkan tempat pelayanan khusus bagi pasien COVID-19 di tiga rumah sakit, yakni RSUD Pameungpeuk, Rumah Sakit Medina, dan Rumah Sakit Guntur.
Rumah sakit lainnya, kata dia, dikhususkan untuk menangani pasien dengan kondisi sakit bukan terkonfirmasi COVID-19, sehingga penanganan kesehatan di Garut bisa berjalan optimal.
"Kami fokuskan ke empat rumah sakit itu agar lebih optimal dan maksimal dalam penanganan pasien, jadi tidak terlalu tersebar," katanya.
Ia menyebutkan kapasitas tempat tidur dari seluruh rumah sakit rujukan pasien COVID-19 tercatat sebanyak 800 tempat tidur, berikut disiagakan petugas medis dan peralatan khusus untuk penanganan pasien COVID-19.
"Jadi di empat rumah sakit itu 80 persen kapasitas untuk pasien COVID-19, kapasitas sekitar 750 sampai 800 bed (tempat tidur)," katanya.
Baca juga: Satu pasien COVID-19 di Garut sulit dapat kamar RS hingga meninggal
Baca juga: RS Garut tambah ruang isolasi pasien COVID-19
Baca juga: Rumah sakit swasta di Garut diminta siapkan ruang isolasi COVID-19