Jakarta (ANTARA) - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Wirahadikusumah mengapresiasi dukungan pihak swasta dalam mendorong alih pengetahuan dan teknologi di sektor pendidikan.
Hal tersebut disampaikannya pada acara webinar dalam rangka dies natalis ke-101 bertema "ITB for Digital Transformation of Indonesia". Dia mengatakan kemitraan dengan pihak swasta berkontribusi meningkatkan pemahaman terhadap teknologi-teknologi masa depan yang harus diantisipasi oleh dunia pendidikan tinggi.
Di antaranya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi yang mampu menjawab kebutuhan industri, berkompetensi global, mampu berperan dalam mewujudkan transformasi digital di seluruh lapisan masyarakat, serta melahirkan inovasi-inovasi untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Institut Teknologi Bandung memberikan apresiasi yang tinggi kepada Huawei Indonesia yang secara konsisten dan berkelanjutan melakukan alih pengetahuan dan teknologi kepada kami," ujar Reini dalam siaran pers dikutip Jumat.
Program alih pengetahuan dan teknologi yang selama ini menjadi landasan bentuk kerja sama antara Huawei Indonesia dan ITB diharapkan akan terus meningkat di masa yang akan datang.
Hal tersebut seiring dengan akan makin intensifnya adopsi teknologi-teknologi masa depan seperti 5G dan kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia. Sehubungan dengan kerja sama di bidang riset berbasis AI, ITB merupakan salah satu dari 14 perguruan tinggi di Indonesia yang bermitra dengan Huawei.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail mengatakan, rencana kolaborasi ITB dan Huawei sangat tepat dan strategis, serta perlu mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah.
"Maka, sangat tepat bagi ITB, yang diakui sebagai candradimuka penggodok lahirnya SDM mumpuni termasuk pengembang-pengembang aplikasi lokal berkompetensi global, menjadikan Huawei Indonesia sebagai mitra," ujar Ismail.
"Sebab, teknologi 5G menjadi teknologi fundamental untuk pengembangan riset maupun aplikasi-aplikasi lokal yang di masa depan akan sangat dibutuhkan sebagai solusi yang relevan dan cerdas dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat lokal," sambung dia.
Terkait dengan kolaborasi dengan Huawei Indonesia, terutama dalam pengembangan kompetensi SDM digital masa depan berkompetensi global, ITB juga menyebut bahwa kerja sama yang selama ini telah dibangun bersama telah menunjukkan hasil.
Hal itu terlihat melalui keberhasilan ITB di ajang Huawei ICT Competition tingkat dunia. Tahun lalu, perwakilan mahasiswa dari ITB meraih gelar terbaik di kompetisi tingkat dunia setelah sebelumnya memenangkan dua gelar terbaik di kategori Network dan Cloud di tingkat Asia Pasifik.
Bagi Huawei Indonesia, keberhasilan ITB menjuarai Huawei ICT Competition menjadi bukti keberhasilan program pemberdayaan Huawei bersama ekosistem, yang juga merupakan komitmen jangka panjang Huawei sejak didirikan di Indonesia lebih dari 21 tahun lalu.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk program 100K Digital Talents yang bertujuan melatih sebanyak 100 ribu talenta digital hingga tahun 2025 guna mempersiapkan angkatan kerja yang menguasai berbagai bidang dan keahlian digital, termasuk keamanan siber, big data, cloud, dan teknologi digital lainnya.
Baca juga: Pakar SBM ITB: Jumlah investor milenial meningkat saat pandemi
Baca juga: Kreator ventilator portabel COVID-19 dr Ike Sri Redjeki berpulang