Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 13.329.738 jiwa penduduk Indonesia telah menerima vaksinasi COVID-19 dosis lengkap, dalam upaya membentuk kekebalan kelompok dalam mengatasi pandemi COVID-19.
Dari angka tersebut terdapat penambahan sebanyak 147.704 jiwa pada Selasa. Sementara untuk dosis pertama terdapat penambahan sebanyak 884.876 jiwa. Dengan demikian, akumulasi penerima dosis pertama mencapai 28.304.774 jiwa.
Hingga kini pemerintah terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 agar kekebalan kelompok segera dapat terbangun dan pandemi segera berakhir.
Pemerintah menargetkan 40.349.049 orang di Indonesia mendapat vaksinasi COVID-19 melalui program vaksinasi massal guna tercipta kekebalan dari infeksi SARS-CoV-2.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengemukakan dosis vaksin bagi kelompok usia 12 hingga 17 tahun akan diberikan sama dengan kelompok usia 18 tahun ke atas.
"Kalau secara suntikannya sama dengan dosis 1/2 ml untuk kelompok usia 18 tahun ke atas," katanya.
Siti Nadia mengatakan Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan pemberian izin penggunaan darurat EUA vaksin Sinovac atau Coronavac produksi PT Bio Farma pada rentang usia 12 hingga 17 tahun.
"Persetujuan darurat ini berikan tambahan sasaran untuk melindungi anak-anak," katanya.
Terkait kabar penggunaan vaksin produksi Amerika Serikat, Pfizer, Siti Nadia mengatakan saat ini izin penggunaan darurat yang diberikan BPOM baru terbatas untuk penggunaan Sinovac atau Coronavac dari Bio Farma.
"Pfizer bagian daripada jumlah vaksin yang sudah kita rencanakan untuk memenuhi kebutuhan 181,5 juta sasaran di Indonesia," katanya.
Baca juga: 12,77 juta orang sudah dapat suntikan vaksin COVID-19 dosis lengkap
Baca juga: Vaksinasi massal TNI dan Polri targetkan 1 juta dosis per hari
Baca juga: Presiden targetkan vaksinasi 2 juta dosis per hari mulai Agustus