Ciamis (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menyiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kawali sebagai tempat isolasi baru untuk mengatasi lonjakan pasien positif COVID-19 karena saat ini kapasitas ruang isolasi di RSUD Ciamis sudah penuh.
"RSUD Kawali akan menjadi RS yang merawat pasien COVID-19 sebagai antisipasi kondisi sekarang di mana BOR (bed occupancy rate) RS covid tinggi di Ciamis dan daerah lain tinggi," kata Direktur RSUD Kawali Yosi Garniwa melalui siaran pers Diskominfo Pemkab Ciamis, Selasa.
Ia menuturkan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dan Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra serta pejabat terkait lainnya sudah meninjau langsung kesiapan RSUD Kawali sebelum digunakan untuk mengatasi pasien COVID-19.
RSUD Kawali, kata dia, rencananya dioperasikan untuk melayani pasien COVID-19 dengan menunjukkan gejala mulai Rabu 23 Juni 2021.
"Kami saat ini hanya menerima pasien COVID-19, RS ini juga rencananya akan dijadikan tempat isolasi yang sebelumnya ditempatkan di Islamic Center Ciamis," kata Yosi.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan pemerintah telah merekomendasikan RSUD Kawali untuk dijadikan tempat pelayanan bagi pasien yang terjangkit wabah COVID-19, selain yang sudah disiapkan sebelumnya di RSUD Ciamis.
Fasilitas RSUD Kawali termasuk paramedisnya, kata dia, sudah siap untuk menangani pasien COVID-19 dengan kapasitas tempat tidur yang disediakan sementara sebanyak 20 tempat tidur atau 30 persen dari kapasitas RSUD Kawali.
"Sebanyak 20 tempat tidur dari 30 persen kapasitas RSUD Kawali bisa digunakan untuk perawatan pasien COVID-19," katanya.
Selain rumah sakit milik pemerintah, kata dia, Pemkab Ciamis juga menyiapkan sejumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk difungsikan sebagai ruang perawatan pasien COVID-19.
"Di Setiap desa juga akan kembali diaktifkan ruang isolasinya," katanya.
Sementara itu, laporan dari RSUD Ciamis bahwa kapasitas ruang isolasi untuk pasien COVID-19 tersedia 55 tempat tidur dan sudah terisi oleh pasien COVID-19 sebanyak 53 tempat tidur dengan kondisi pasien menunjukkan gejala cukup berat.
Baca juga: Pemkab Ciamis ajak ulama untuk bersama cegah penularan COVID-19
Baca juga: 15 ribuan warga Ciamis telah dites usap untuk deteksi COVID-19
Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Ciamis dinyatakan sembuh dari COVID-19