Tasikmalaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat melakukan langkah tegas antisipasi kerumunan dan mengurangi aktivitas orang saat malam hari di tengah lonjakan kasus penyebaran wabah COVID-19 dengan memberlakukan penutupan jalan di pusat kota, Minggu malam.
Sekretaris Daerah Pemkot Tasikmalaya Ivan Dicksan membenarkan pemerintah daerah dibantu unsur kepolisian dan TNI melakukan penutupan jalan agar tidak ada aktivitas masyarakat di pusat kota sehingga wabah COVID-19 tidak terus meluas.
"Penyekatan ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat," kata Ivan.
Ia menuturkan penutupan jalan di pusat kota itu akan diberlakukan sampai kondisi wabah COVID-19 terkendali atau tidak dalam status zona merah penyebaran COVID-19.
Penutupan jalan itu, lanjut dia, diatur waktunya yakni pada akhir pekan Sabtu dan Minggu mulai pukul 16.00 sampai 06.00 WIB, kemudian hari biasa Senin sampai Jumat mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dengan pengawasan petugas gabungan.
"Pak Dandim dan Kapolres sudah instruksikan anggota setiap pos mereka di wilayah masing-masing," katanya.
Ia mengungkapkan penyebaran wabah COVID-19 di Kota Tasikmalaya terus terjadi peningkatan, bahkan statusnya memasuki zona merah.
Menurut dia hasil pemantauan di lapangan banyak orang mengabaikan protokol kesehatan untuk pencegahan wabah COVID-19 seperti tidak memakai masker dan menjaga jarak.
"Kota Tasikmalaya diambang zona merah karena itu kita harus berupaya agar tak sampai ke zona merah," katanya.
Selain mencegah kerumunan orang, kata Ivan, pihaknya juga terus melaksanakan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat, terutama kalangan lanjut usia.
"Vaksinasi juga terus digencarkan," katanya.
Baca juga: Polri: Satu terduga teroris JAD ditangkap di Tasikmalaya
Baca juga: Memasuki musim kemarau, warga selatan Tasikmalaya kesulitan air