Cianjur (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, kembali menunda uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) seiring meningkatnya kasus COVID-19 di sejumlah wilayah, termasuk ditemukannya klaster baru tenaga medis dan pengungsi.
"Rencananya akhir Juni akan digelar uji coba PTM, namun sejak libur hari raya hingga sat ini, tingkat penularan kembali meningkat, sehingga rencana tersebut ditunda, termasuk digelarnya PTM pada bulan Juli," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Minggu.
Ia menjelaskan, kemungkinan besar pelaksanaan PTM kembali diundur hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan, namun untuk persiapan sesuai dengan target, pihaknya terus menggenjot vaksinasi bagi seluruh guru di Cianjur, sebagai upaya antsipasi penularan.
Bahkan, sambil menunggu kepastian, pihaknya mengimbau sekolah menyiapkan fasilitas penunjang, termasuk ruang penanganan dan isolasi di sekolah, sehingga saat ditemukan kasus dapat ditangani awal di lingkungan sekolah sambil menungi gugus tugas.
"Sampai hari ini, tercatat 6.383 orang positif COVID-19 di Cianjur, 5.404 orang di antaranya sudah sembuh dan sisanya masih menjalani isolasi di sejumlah tempat. Dalam satu pekan terkahir ditemukan klaster puskesmas dan pengungsi di Kecamatan Cibeber," katanya.
Berbagai upaya, kata dia, dilakukan pemerintah daerah, termasuk membatasi kegiatan warga di wilayah yang masuk rawan terjadi penularan, mulai dari utara hingga selatan. Pihaknya juga menggencarkan pendataan yang dilakukan gugus tugas kecamatan, desa hingga tingkat RT.
"Peran aktif gugus tugas hingga tingkat RT terus digenjot melakukan pendataan. Ketika mendapati kasus positif langsung dilakukan isolasi dan penelusuran, termasuk pendatang dari luar kota yang tidak mengantongi surat keterangan bebas COVID-19 dilarang melintas," katanya.
Baca juga: Sempat kritis, balita gizi buruk meninggal di RSUD Cianjur
Baca juga: Puluhan orang terpapar COVID-19 klaster pengungsian di Cianjur