Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa berpeluang menguat, seiring rilis neraca perdagangan Mei 2021 pada hari ini oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
IHSG dibuka menguat 4,98 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.085,36. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,25 poin atau 0,14 persen ke posisi 897,14.
"IHSG kami perkirakan akan dapat rebound dengan harapan rilis data neraca perdagangan sesuai ekspektasi," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Semalam bursa AS ditutup variatif. Investor nampaknya merotasi saham-saham siklikal yang sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi ke saham-saham teknologi.
Pelaku pasar menanti hasil rapat bank sentral AS The Fed yang akan diumumkan pada Kamis (17/7) pukul 01.00 dini hari waktu WIB.
Beberapa sentimen yang dapat diperhatikan di antaranya pergerakan harga komoditas diantaranya nikel, batu bara, dan minyak sawit mentah (CPO).
Dari domestik, pemerintah kembali memperpanjang kebijakan PPKM Mikro hingga 28 Juni 2021. Hari ini juga akan dirilis data neraca perdagangan Mei 2021.
Sementara nanti malam, juga akan dirilis data penjualan ritel AS Mei 2021 di mana konsensus memperkirakan minus 0,7 persen (mom).
Sebanyak 8.189 kasus baru COVID-19 diumumkan di Indonesia pada Senin (14/6) dengan 6.143 pasien sembuh dan 115.197 kasus aktif. Hingga saat ini, Indonesia telah mencatat total 1,92 juta kasus COVID-19.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 223,42 poin atau 0,77 persen ke 29.385,22, Indeks Hang Seng turun 214,67 poin atau 0,74 persen ke 28.627,46, dan Indeks Straits Times meningkat 16,34 poin atau 0,52 persen ke 3.169,48.
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka menguat 4,98 poin
Baca juga: IHSG BEI awal pekan ditutup melemah jelang RDG Bank Indonesia
Baca juga: Pasar fokus ke pertemuan FOMC, IHSG BEI awal pekan menguat