Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan kenaikan kasus COVID-19 pasca-Lebaran 2021 masih akan terjadi beberapa waktu ke depan hingga puncaknya pada akhir Juni 2021.
Menurut Menkes, dalam konferensi pers daring dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, peningkatan kasus penularan virus corona akan mencapai puncaknya pada 5-7 pekan usai libur Lebaran 12-13 Mei 2021.
“Berdasarkan pengalaman empiris kita di setiap libur panjang sebelumnya, libur panjang Natal dan Tahun Baru, libur panjang Idul Fitri dan libur panjang lainnya tahun lalu, biasanya kenaikan itu akan sampai puncaknya sekitar 5-7 minggu,” kata Budi.
Hingga saat ini, kata Budi, jumlah kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan. Jumlah kasus aktif COVID-19 kini sudah kembali melebihi 100.000 kasus, dibanding tren sebelumnya, yakni 90.000 kasus.
"Jadi sudah ada kenaikan walaupun angka ini memang masih jauh di bawah angka puncak yang pernah kita capai di awal tahun yang berkisar di 170.000," ujar Budi.
Oleh karena itu, pemerintah meminta masyarakat untuk berdisiplin mematuhi protokol kesehatan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
“Arahan Bapak Presiden adalah dipastikan seluruh daerah tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan 3M dengan baik,” ujar Budi.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat hingga 31 Mei 2021, jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai 102.006 kasus, dengan 56.125 kasus suspek COVID-19.
Sejak kasus pertama ditemukan, total sudah ada 1.821.703 kasus terkonfirmasi COVID-19, dengan 1.669.119 kasus pasien COVID-19 sembuh dan 50.578 kasus pasien COVID-19 meninggal.
Baca juga: Peningkatan kasus COVID-19 saat ini belum masuki puncaknya
Baca juga: Puncak kasus COVID-19 usai Lebaran terjadi pada Juni