Cianjur (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menjamin seluruh pembiayaan balita penderita gizi buruk Muhamad Bayu warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Arabinta, selama menjalani perawatan di rumah sakit, termasuk biaya untuk keluarga selama mendampinginya.
Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana di Cianjur Kamis, mengatakan banyak pasien gizi buruk yang selama ini, terlambat ditangani karena faktor ekonomi dan kurangnya edukasi dari orang tua, ditambah minimnya dana yang dimiliki saat sang anak menjalani perawatan.
"Sehingga banyak orang tua dari balita gizi buruk yang memilih pulang paksa dan memilih menjalani rawat jalan yang tidak maksimal. Untuk kasus Muhamad Bayu, kita akan tanggung seluruh biaya, termasuk uang saku untuk keluarga yang mendampingi selama perawatan," katanya.
Pihaknya mencatat sepanjang tahun 2021, tercatat ada 43 balita yang menderita gizi buruk dan tahun sebelumnya lebih dari 100 orang balita mengalami hal yang sama, sehingga
"Kasus gizi buruk di Cianjur masih tinggi, sehingga menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk menekan angka tersebut, termasuk penanganan dari awal hingga tuntas akan mendapat pengawasan dari dinas terkait," katanya.
Bahkan tutur dia, pihaknya akan membahas dengan dinas terkait untuk jaminan kesehatan bagi balita gizi buruk dan jaminan biaya keluarga pasien selama di rumah sakit, sehingga penanganan dan angka pasien buruk di Cianjur, dapat ditekan.
Sementara Muhamad Bayu balita berusia 20 bulan, mengalami gizi buruk sejak berusia satu tahun, anak ke empat pasangan Alisa (34) dan Ahmidin (39) itu, sempat menjalani parawatan medis tahun 2020, namun keterbatasan biaya membuat kedua orang tuanya membawa Bayu pulang dan menjalani rawat jalan.
"Pasien tersebut, sempat menjalani perawatan selama beberapa hari di RSUD Cianjur, namun pihak keluarga membawa pulang karena tidak memiliki biaya selama menunggui. Sehingga pengawasan dan perawatan dilakukan tenaga medis dari puskesmas setempat," kata Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy.
Namun selama menjalani rawat jalan, balita tersebut tetap kekurangan asupan, meski sudah mendapat bantuan dari dinas, sehingga kondisinya semakin parah. Rencananya balita tersebut, akan menjalani rawat inap secara gratis, termasuk diberikan uang saku untuk keluarga selama mendampingi.
Baca juga: Pemkab Cianjur klaim sukses tangani kekerdilan
Baca juga: Dinkes Cianjur : kasus gizi buruk turun
Baca juga: Dinkes Cianjur klaim penderta gizi buruk menurun