Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tantangan di ruang digital kini semakin besar, dan seluruh pihak berkewajiban untuk terus membanjiri ranah siber dengan konten-konten positif.
“Tantangan di ruang digital semakin besar, sangat besar. Konten-konten negatif terus bermunculan. Kejahatan di ruang digital terus meningkat,” kata Presiden dalam sambutannya secara virtual saat meluncurkan Program Literasi Digital Nasional, Jakarta, Kamis.
Menurut Presiden, banyak konten negatif yang kian bermunculan di ranah digital, seperti kabar hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, hingga konten radikalisme. Semua itu perlu diwaspadai karena dapat mengancam persatuan dan kesatuan.
“Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten-konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif, banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif,” ujarnya.
Oleh karena itu, seluruh pihak, kata Presiden, harus meningkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu lebih banyak menciptakan konten-konten kreatif, edukatif yang menyejukkan dan menyebarluaskan perdamaian.
Ranah digital juga harus dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian. Presiden mengajak seluruh masyarakat mengoptimalkan internet guna membuat diri lebih produktif. Misalnya, pelaku UMKM dapat meningkatkan kapasitasnya dengan memanfaatkan pemasaran lewat ranah digital.
“Membuat UMKM naik kelas, perbanyak UMKM on boarding ke platform e-commerce sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Kominfo ajak generasi muda milenial jaga ruang digital
Baca juga: Hari Internet Aman Se-dunia, ini langkah Kominfo amankan ruang digital
Baca juga: Menkominfo sebut pemblokiran konten hoaks jangan diartikan antidemokrasi