Jakarta (ANTARA) - Ratusan warga negara Indonesia (WNI) memadati kompleks Kedutaan Besar RI di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, untuk melaksanakan shalat Idul Fitri yang jatuh pada Jumat (14/5) di negara tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
“Kita masih hidup dalam suasana pandemi COVID-19. Pandemi ini belum berakhir, yang bisa kita lakukan adalah tetap berhati-hati dan patuhi protokol kesehatan di mana pun berada,” kata Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko, dikutip dari keterangan tertulis KBRI Bandar Seri Begawan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Meski terbuka bagi WNI yang ingin turut mengikuti shalat Idul Fitri, pihak KBRI memberlakukan protokol kesehatan dengan membatasi jumlah maksimal peserta sebanyak 1.000 orang dan melakukan pengecekan suhu badan dan mewajibkan semua peserta memindai kode QR saat memasuki kompleks KBRI.
Sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri, Dubes Sujatmiko memberikan sambutan singkat dan menyampaikan pesan kepada para WNI yang ada di Brunei untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku, serta menerapkan pola hidup sehat dan tetap menjaga kebersihan, mengingat pandemi masih belum berakhir.
Usai rangkaian shalat dan ceramah, acara pun dilanjutkan dengan halal bihalal dan makan bersama. Kegiatan tersebut disambut dengan antusias oleh para WNI, menurut KBRI Bandar Seri Begawan, karena tahun lalu kegiatan serupa tidak dapat digelar akibat pembatasan terkait COVID-19.
Adapun di Brunei Darussalam, hari raya Idul Fitri 1442 H jatuh pada 14 Mei 2021 sesuai hasil rukyah yang diadakan oleh pegawai Hakim Syar’ie, Mahkamah Syariah, Jabatan Kehakiman Negara, Mufti Kerajaan, Kementerian Agama dan Kementerian Pembangunan di beberapa lokasi di negara kesultanan tersebut. Hal ini berbeda dari kebanyakan negara Muslim pada umumnya yang merayakan Idul Fitri pada 13 Mei 2021.
Situasi COVID-19 di Brunei Darussalam sendiri dapat terbilang terkendali. Kasus lokal COVID-19 terakhir tercatat pada 6 Mei 2020 atau satu tahun yang lalu. Sedangkan total kasus COVID-19 di Brunei Darussalam hingga saat ini tercatat 231 kasus dengan rincian 219 orang sembuh, 9 kasus aktif, dan 3 kasus meninggal.
Baca juga: PTDI dipercaya Brunei lakukan 'maintenance' pesawat CN235-100 saat pandemi