Karawang (ANTARA) - DAMRI mulai mengurangi pengunaan transaksi uang tunai dengan mengembangkan layanan nirtunai atau transaksi dengan bentuk pembayaran uang digital.
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Sidik Pramono, dalam keterangan persnya yang diterima di Kabupaten Karawang, Kamis mengatakan, selain sebagai peningkatan pelayanan, layanan cashless juga dilakukan untuk menyikapi pandemi COVID-19.
Menurut dia, di era "cashless society" seperti sekarang ini masyarakat terus menyesuaikan diri dengan tantangan digitalisasi di setiap lini kehidupan, termasuk dalam hal pembayaran tiket transportasi.
“Tidak hanya lebih nyaman dan mudah, transaksi digital dipilih karena menawarkan keamanan, khususnya di era pandemi untuk meminimalisir penyebaran virus melalui penggunaan uang kertas yang memerlukan kontak langsung dengan individu lain,“ kata dia.
Dikatakannya, layanan nirtunai yang diterapkan DAMRI adalah dengan pembayaran tiket bus yang bisa melalui berbagai platform digital seperti DANA, OVO, ShopeePay, LinkAja, Traveloka, RedBus, GoPay, Mandiri, Visa, dan Mastercard serta gerai Indomaret di seluruh Indonesia.
“Khusus untuk pembayaran melalui LinkAja, pelanggan DAMRI mendapatkan paket promosi dengan cashback sebesar Rp20.000 yang berlaku hingga akhir April 2021,“ kata Sidik.
Ia menyampaikan, selain untuk memudahkan pelanggan, keuntungan lain dari sistem cashless ini ialah membuat setiap transaksi dapat tercatat dengan baik. Sehingga menekan risiko kekeliruan dalam sistem pembukuan.
Sementara itu, di tengah suasana pandemi ini, dalam menjalankan aktivitas operasional, DAMRI selalu mematuhi protokol kesehatan, seperti melakukan desinfeksi seluruh armada sebelum dan sesudah beroperasi.
Selain itu juga dilakukan penerapan physical distancing untuk pelanggan dan petugas, penyediaan sabun cuci tangan atau hand sanitizer, dan pengukuran suhu tubuh pelanggan.
Baca juga: DAMRI resmi layani rute Jakarta Blok M ke Bandung
Baca juga: Naik bis Damri, bisa beli tiket melalui aplikasi online