Cianjur (ANTARA) - Satgas COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, kembali menemukan 23 santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Cipanas positif COVID-19 setelah dilakukan tes cepat antigen, sehingga harus menjalani isolasi mandiri di ponpes.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur Rabu, mengatakan hal itu merupakan klaster ponpes keempat di Cianjur, setelah sebelumnya gugus tugas menemukan belasan santri di ponpes di Kecamatan Cilaku terpapar COVID-19.
"Ini merupakan klaster ponpes keempat yang ditemukan selama pandemi, saat ini puluhan santri menjalani isolasi mandiri di bawah pengawasan gugus tugas dan tenaga kesehatan dari puskesmas setempat," katanya.
Sebelumnya, ungkap dia, guru mengaji di pesantren tersebut mengeluhkan rasa sakit yang mengarah ke gejala COVID-19, sehingga petugas Puskesmas Cipanas langsung mendatangi ponpes untuk melakukan pemeriksaan dan penelusuran serta melakukan tes cepat antigen terhadap seluruh santri.
Setelah dilakukan tes cepat antigen terhadap 100 santri dan tenaga pengajar, ditemukan 23 santri positif COVID-19 yang diduga terpapar dari guru mengaji.
"Kemungkinan tertular dari guru mengaji yang lebih awal terpapar atau dari orang tua santri yang berkunjung," katanya.
Aktivitas ponpes, kata dia, untuk sementara ditutup, baik masuk maupun keluar hingga dua pekan ke depan.
"Harapan kami seluruh santri yang positif dapat kembali sembuh dan melakukan kegiatan seperti biasa," katanya.
Hingga saat ini, tambah dia, tingkat kesembuhan pasien positif COVID-19 yang menjalani isolasi di sejumlah tempat di Cianjur terus meningkat.
Tercatat hinga saat ini tinggal 594 orang yang masih menjalani isolasi yang sebagian besar menunggu hasil tes kedua dan ketiga, sebelum diperbolehkan pulang.
Baca juga: Puluhan mahasiswa dan santri di Cianjur positif COVID-19
Baca juga: Dinkes Cianjur kembali temukan tujuh santriwati di ponpes positif COVID-19
Baca juga: Santri dari klaster ponpes Cianjur sembuh dari COVID-19