Soreang, 21/7 (ANTARA) - Beberapa komunitas masyarakat di sejumlah daerah kini mulai melirik usaha ekonomi hasil pemanfaatan limbah, yang dalam mengembangkan teknologi tepat guna (TTG)-nya mendapat bimbingan dari beberapa perguruan tinggi.
"Tapi, pengelolaan TTG melalui pos pelayanan teknologi (Posyantek), baru dimulai di Kabupaten Bandung dan ini merupakan langkah baik yang perlu dikembangkan," kata Ir Arie Sudaryanto MP dari Balai Besar Pengembangan TTG LIPI, Rabu.
Menurut Arie, narasumber dalam rapat bimbingan teknis (Bintek) pembentukan Posyantek di Soreang Rabu (21/7), Posyantek merupakan lembaga atau wahana tingkat kecamatan untuk memberikan pelayanan teknis informasi dan orientasi berbagai jenis spesifikasi TTG yang dibutuhkan masyarakat.
Keberhasilan alih teknologi melalui TTG, lanjut Arie di antaranya masyarakat tidak hanya menguasai teknologi tersebut, melainkan juga mampu memodifikasinya sesuai kebutuhan untuk memperoleh nilai tambah sebesar-besarnya.
Arie memngingatkan, pengurus Posyantek sebaiknya jangan terlalu dominan birokrat untuk mengembangkannya, karena PNS bisa terkena mutasi ke lain daerah, dan berdampak terhadap kepengurusan Posyantek.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung tahun ini berencana mengembangkan pos Posyantek di 31 kecamatan untuk memberikan pelayanan informasi TTG kepada masyarakat pedesaan.
"Selain memberikan informasi, Posyantek berfungsi pula sebagai fasilitator segala bentuk kegiatan implementasi TTG yang dibutuhkan masyarakat seperti penyuluhan dan pelatihan," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan DEsa (BPMD) Kabupaten Bandung, H Erick Juriara, Rabu.
Rencana pengembangan Posyantek tersebut, terungkap dalam rapat bimbingan teknis (Bintek) ) pembentukan Posyantek di Aula BPMPD Rabu (21/7), yang dihadiri Kasie pemberdayaan tingkat kecamatan dan sejumlah pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Bandung.
Erick Juriara mengakui banyak potensi sumber daya alam di Kabupaten Bandung yang belum dikembangkan secara maksimal karena terbatasnya kemampuan bidang teknologi, selain akses permodalan yang masih relatif kecil.
"Ke depan kita akan cari solusi untuk memperoleh permodalannya, apakah dengan sistem bapak angkat atau pinjaman perbankan dengan bunga rendah," kata Erick Juriara***5***
Ayi