Purwakarta, 6/7 (ANTARA) - Pedagang warung nasi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengeluhkan kenaikan tarif dasar listrik mulai Juli 2010 yang berdampak terhadap naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok.
"Hampir semua kebutuhan pokok di pasar mengalami kenaikan setelah TDL (tarif dasar listrik) naik. Jadi, biaya untuk membeli kebutuhan pokok yang saya keluarkan juga ikut naik," kata Ny. Nining (47), salah seorang pedagang nasi di Jalan Kemuning, Purwakarta, Selasa.
Dikatakannya, saat ini di Purwakarta rata-rata harga cabai sudah naik hingga Rp30.000-40.000 per kilo gram, dari harga sebelumnya hanya Rp20.000-22.000 per kilo gram.
Sementara saat berjualan nasi, sambal yang disediakan pedagang nasi tidak dihitung bayaran kepada konsumen.
"Saya bingung mengatasi kerugian sebagai dampak kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok. Kalau harga per porsinya dinaikkan, itu sulit, karena pembeli sudah tahu harganya," kata Nining.
Pelanggan yang membeli nasi di warungnya rata-rata sudah mengetahui harga satu porsi, seperti untuk harga nasi dengan telor Rp5.000.
Dengan demikian, jika harga jual nasi setiap porsi dinaikkan, maka akan dikeluhkan pembeli.
Karena itu, setelah kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok, ia hanya memilih untuk menyediakan lauk-pauk yang diminati pembeli.
Secara langsung, ia mengaku kenaikan TDL yang mengakibatkan naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok itu sudah dirasakan, dengan menurunnya pendapatan per hari.
Sebelum kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok, rata-rata ia memperoleh pendapatan hingga Rp1 juta per hari. Tetapi setelah harga kebutuhan pokok naik, kini ia hanya memperoleh pendapatan sekitar Rp700 ribu per hari.
Dengan kondisi itu, ia berharap pemerintah segera menekan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok, karena jika dibiarkan, kemungkinan sejumlah kebutuhan pokok itu akan mengalami kenaikan hingga lebaran nanti.
Ali Khumaini
PEDAGANG DI PURWAKARTA KELUHKAN NAIKNYA HARGA SEMBAKO
Selasa, 6 Juli 2010 17:44 WIB