Tasikmalaya, 29/6 (ANTARA) - Kenaikan tarif dasar listrik atau TDL per 1 Juli 2010 akan mengancam pengurangan gaji karyawan perusahaan bordir pakaian olah raga di Kota Tasikmalaya, Jabar.
Pemilik perusahaan bordir pakaian olah raga, 'Ansport', Aan Setiawan, Selasa mengatakan jika pemerintah tetap menaikkan tarif dasar listrik maka agar tidak rugi besar akan melakukan pengurangan gaji terhadap karyawannya.
"Kami akan 'open managemen' dijelaskan permasalahan yang dihadapi perusahaan kepada seluruh karyawan kami," katanya.
Aan yang memiliki karyawan sebanyak 240 orang tersebar di 10 tempat pembuatan pakaian olah raga menolak kebijakan pemerintah menaikan TDL yang akan berdampak rugi terhadap perusahaannya yang dikelola sejak 1990-an.
Daripada mengurangi karyawan atau pemutusan kerja dampak dari TDL, menurut Aan lebih baik pengurangan gaji karyawan yang dilakukan secara musyawarah.
"Kami tidak dapat berbuat apa-apa lagi, karena sudah pasti dengan kenaikan listrik akan menambah beban perusahaan yang menjadi rugi," katanya.
Berapa persen pengurangan gaji terhadap karyawan, Aan belum dapat memastikan karena akan dilakukan perhitungan dari hasil persentase keuntungan sebelum dan sesudah ditetapkan kenaikan TDL.
"Nanti berapa besar dampak dari kenaikan listrik, itu yang nanti akan kami jelaskan kepada karyawan," katanya.
Selama ini 10 tempat pembuatan pakaian olah raga yang dimiliki Aan masing-masing tempat memiliki daya listrik antara 2.200 watt hingga 3500 watt dengan beban biaya pembayaran tagihan listrik setiap bulan berkisar Rp4 juta.
Selain menghadapi permasalahan kenaikan listrik, kata Aan sejak awal tahun 2010 bahan baku diantaranya benang nilon dan kain harganya mengalami kenaikan.
"Bahan baku juga naik sekitar 10 persen, ditambah lagi nanti beban kenaikan listrik, saya merasa bingung bagaimana cara mengatasinya, maka jalan satu-satunya ya itu, pengurangan gaji karyawan," tegas Aan.
Sementara itu, usaha bordir pakaian olah raga milik Aan dari berbagai model seperti celana training, baju serta celana pendek, dalam sepekan mampu memproduksi 2000 kodi.
Pakaian yang diproduksinya mampu menembus pasar dibeberapa luar negeri, namun kebanyakan di luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.
"Kami lebih banyak memasarkannnya ke daerah luar Jawa," kata Aan menambahkan setiap sebulan sekali pembelian bahan baku mencapai Rp100 juta.***2***
Feri P
KENAIKAN TDL ANCAM PENGURANGAN GAJI KARYAWAN BORDIR
Selasa, 29 Juni 2010 18:41 WIB