Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan lapisan masyarakat yang memiliki tingkat interaksi dan mobilitas tinggi seperti pedagang pasar dan pelaku di sektor jasa mungkin bisa menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 berikutnya setelah petugas pelayanan publik.
“Minggu depan ini (vaksinasi) masuk ke pelayanan publik yang berhubungan dengan masyarakat, kemudian masyarakat mungkin yang interaksinya tinggi, mobilitasnya tinggi, misalnya pasar, misalnya di sektor-sektor jasa yang padat interaksi, segera lakukan, bukan orang per orang, karena kita ingin vaksinasi itu klaster,” kata Presiden Jokowi saat membuka Munas VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Presiden mengatakan pemerintah ingin memagari lapisan-lapisan masyarakat agar dapat menurunkan tingkat penularan COVID-19.
Maka dari itu, Presiden meminta pemerintah daerah juga membuat perencanaan detail mengenai sasaran vaksinasi COVID-19 ke berbagai lapisan masyarakat. Kelompok masyarakat yang rentan termasuk yang lanjut usia, diminta Presiden, turut menjadi prioritas.
“Pemerintah pusat sedang berusaha keras untuk mendapatkan tambahan vaksin dari berbagai sumber. Vaksin ini produsennya tidak banyak, tapi direbutkan oleh 215 negara,” ujar dia.
Kepala Negara juga meminta pemerintah daerah mempersiapkan secara optimal tenaga vaksinator dan manajemen pelaksanaan vaksin di lapangan. Perlu ada pelaksanaan vaksinasi massal di tempat-tempat umum seperti Gedung Olahraga ataupun Balai Kota, selain yang dilakukan di Puskesmas.
“Sehingga secara harian ini kita bisa lakukan (vaksinasi) dalam jumlah yang banyak sehingga tercapai herd immunity (kekebalan komunal),” ujarnya.
Baca juga: Vaksinasi tenaga kesehatan tambah 124.139 orang total jadi 969.546
Baca juga: Ketua PBNU tak rasakan efek samping usai divaksin