Bandung, 16/6 (ANTARA) - Peserta tunanetra mengeluhkan lamanya waktu pelaksanaan dan bentuk soal ujian pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2010 di Kota Bandung.
"Waktunya pendek sekali, cuma satu jam. Sedangkan untuk menjawab soal saya harus dibacakan pendamping, tidak seperti peserta normal," kata salah seorang peserta tunanetra dari SLB Wyata Guna Bandung, Agus Maja (20) di Kampus ITB, Bandung, Rabu.
Agus mengatakan, selain waktu pelaksanaan yang pendek, bentuk soal pun menjadi kendala saat dirinya harus mengerjakan soal.
"Soalnya pake huruf biasa tidak diubah ke dalam huruf braile. Itu jelas-jelas menyulitkan sekali. Karena soal di tes potensi akademik ini, banyak soal yang berupa gambar. Dari 75 soal saya hanya bisa menjawab 45 soal saja," kata dia dengan nada mengeluh.
Pendamping peserta tunanetra, Lilyana (60), mengimbau agar waktu ujian bagi peserta tunanetra ditambah.
"Saya sudah menyampaikan keluhan ini ke panitia. Saya harap panitia mau menambah waktu minimal setengah jam untuk peserta tunanetra," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2010 Panitia Lokal Bandung, jumlah peserta tunanetra yang mengikuti SNMPTN hanya empat orang.
Keempat peserta tersebut ditempatkan dalam satu ruangan di Gedung Labtek V ITB, Jalan Ganesha Bandung.
Menurut Humas SNMPTN Panlok Bandung, Weny Widyowati, peserta tunanetra akan didampingi satu orang pembaca soal, satu orang yang mengisi jawaban ke lembar jawaban komputer serta satu orang pengawas ujian.
"Untuk pendamping yang membacakan dibawa oleh peserta, tapi panitia juga menyediakan pendamping cadangan. Sedangkan pengawas berasal dari panitia," kata Weny.***4***
Ajat S