"Ini lagi dicari tahu penyebabnya, kemungkinan karena kelelahan, karena dia habis jaga malam, sekarang masih dirawat," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sudah dilakukan di Garut sejak Senin (1/2) yang dimulai pada unsur pimpinan daerah, kemudian tenaga kesehatan di puskesmas maupun di rumah sakit.
Sejak pelaksanaan vaksinasi itu, kata dia, dilaporkan ada seorang nakes di salah satu rumah sakit swasta pingsan yang diduga karena kelelahan setelah melaksanakan tugas piket malam sehingga badannya lemah.
"Dokter belum menyimpulkan penyebabnya apa, ini sedang dilengkapi, nanti ada beberapa hal dilakukan dari hasil pemeriksaan nanti," katanya.
Baca juga: Kodim Garut siapkan "jammer" untuk bubarkan kerumunan orang saat pandemi
Ia menyampaikan penyebab pingsannya nakes itu bisa jadi karena ada penyakit penyerta lainnya yang belum diketahui oleh nakes tersebut dan akhirnya menyebabkan nakes pingsan setelah divaksin.
Dinkes Garut, kata dia, sudah membentuk tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) untuk mencari tahu penyebab pingsannya nakes dengan cara memeriksa kesehatan secara keseluruhan.
"Dinkes Kabupaten Garut sudah membentuk tim KIPI, nanti mereka pada saatnya akan memberikan keterangan lebih jelas," katanya.
Kabupaten Garut mendapatkan 12.200 dosis vaksin COVID-19 pada tahap pertama yang diprioritaskan untuk unsur pimpinan daerah dan tenaga kesehatan tersebar di seluruh puskesmas, klinik, dan rumah sakit.
Baca juga: Lima pimpinan daerah Garut tak memenuhi syarat divaksin COVID-19