Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini diperkirakan bergerak datar seiring rilis data inflasi Januari 2021.
IHSG dibuka melemah 5,58 poin atau 0,1 persen ke posisi 5.856,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,52 poin atau 0,17 persen ke posisi 910,46.
"Untuk IHSG pada hari ini diperkirakan akan bergerak flat melihat minimnya sentimen pendorong dan pelaku pasar diperkirakan masih wait and see," ujar Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Senin.
Pasar AS pada akhir pekan lalu terkoreksi. Sentimen yang dapat diperhatikan dari AS adalah rilis data ketenagakerjaan periode Januari 202 dan rilis data Markit Manufacturing PMI.
Dari pasar komoditas pun terlihat melemah. Harga minyak WTI melemah, harga nikel turun, dan harga emas cenderung flat.
Dari dalam negeri, kasus harian COVID-19 terlihat kembali mencatatkan rekor tertingginya pada Minggu (31/1) kemarin dengan penambahan 12.001 kasus baru sehingga total akumulasi kasus COVID-19 mencapai 1.078,314 kasus.
Dari perkembangan vaksin, pemerintah menargetkan vaksinasi untuk masyarakat umum akan dimulai di pertengahan Februari 2021.
Sepanjang pekan lalu IHSG terkoreksi 7,05 persen. Dibandingkan dengan pasar regional, IHSG mengalami penurunan paling dalam secara mingguan.
Pada hari ini akan ada rilis data Markit manufacturing PMI indonesia dan inflasi Januari 2021.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 257,36 poin atau 0,93 persen ke 27.920,75, indeks Hang Seng naik 323,53 poin atau 1,14 persen ke 28.607,24, dan indeks Straits Times terkoreksi 19,19 atau 0,66 persen ke 2.883,33.
Baca juga: IHSG Senin pagi dibuka melemah 5,58 poin
Baca juga: IHSG BEI akhir pekan masih tertekan aksi jual panik
Baca juga: IHSG BEI diprediksi variatif seiring beragamnya pergerakan bursa kawasan
IHSG BEI diperkirakan bergerak datar seiring rilis data inflasi Januari
Senin, 1 Februari 2021 9:59 WIB