Jakarta (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI) bakal terus menjunjung komitmen bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.
"Secara konkret, BSI akan membangun sentra UMKM baik di kota-kota besar maupun kota kabupaten, melakukan penyaluran berbasis komunitas dan lingkungan masjid, serta penyaluran ke UMKM binaan Kementerian UMKM dan lembaga lainnya," kata Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi dalam siaran pers Perkumpulan Rabu Hijrah di Jakarta, Kamis.
Menurut Hery, pilar-pilar yang mendukung BSI dalam memberikan produk yang bersaing dan didukung dengan layanan prima, yaitu produk yang inovatif, jaringan yang luas, SDM yang kompeten, Sistem IT yang handal, serta permodalan yang kuat.
Saat ini, BSI menempati peringkat ke-8 di Indonesia. Sebagai nakhoda dari hasil merger ketiga bank Syariah Himbara, Hery menyampaikan cita-cita BSI yang adalah menjadi lima besar di kalangan Bank Nasional dan sepuluh besar di tataran Bank Syariah Global.
"Kementerian BUMN menunjukkan komitmen keberpihakan kepada ekonomi umat melalui peleburan ketiga bank Syariah Himbara," kata Direktur Utama BSI.
Hery mengemukakan dengan aset sebesar kurang lebih Rp200 triliun per Desember 2020, BSI akan membangun sebuah merek yang kuat dengan produk dan layanan syariah yang inovatif untuk nasabah universal.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah Erick Thohir percaya bahwa hal ini merupakan peluang besar bagi institusi penyedia layanan Syariah di Tanah Air.
"Konsep Syariah saja tidak cukup, perlu dikemas secara digital dengan kualitas pelayanan tinggi, serta adanya institusi yang kuat. Oleh sebab itu, kehadiran BSI diharapkan akan meningkatkan kapitalisasi dan kapabilitas perbankan Syariah di Indonesia," ujar Erick yang juga menjabat Menteri BUMN.
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zini, menyatakan hadirnya BSI membawa upaya bangsa kepada kesejahteraan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi umat.
Dengan banyaknya pesantren yang menginspirasi, lanjutnya, perlu adanya tindakan nyata dari pemerintah yang dapat melihat potret-potret UMKM ini, khususnya di pesantren, guna memberdayakannya bagi umat.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Razikin Juraid juga mengapresiasi pembentukan BSI terutama karena Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Razikin menyatakan optimismenya untuk Indonesia harus mampu menjadi poros praktik ekonomi Syariah di dunia, salah satunya dengan kehadiran BSI yang tentunya akan memperkuat UMKM di Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan izin untuk Bank Syariah Indonesia yang merupakan penggabungan tiga bank syariah milik negara.
Bank Syariah Indonesia yang dijadwalkan akan diresmikan pada 1 Februari 2021, merupakan penggabungan dari tiga bank syariah anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni PT Bank BRISyariah Tbk, PT BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri.
Merger ketiga bank tersebut mendapatkan total aset hingga Rp214 triliun dengan dukungan 1.200 kantor cabang, 1.700 jaringan mesin ATM dan 20.000 karyawan.
Baca juga: Menteri BUMN targetkan BSI jadi 10 besar bank syariah dunia
Baca juga: Muhammadiyah dorong Bank Syariah Indonesia memihak UMKM
Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk pelaku UMKM
Kamis, 28 Januari 2021 13:35 WIB