Garut (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendapatkan pasokan seribu ekor sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk bisa mengurangi ketergantungan kebutuhan masyarakat Jabar terhadap daging sapi yang selama ini didatangkan dari luar negeri.
"Kami bangga mendapat suplai daging sapi dari NTB di mana suplai kebutuhan daging Jawa Barat tidak selalu mengandalkan impor," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai peresmian Smart Green House PT Agro Jabar di Kampung Cikole, Desa Wanasari, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Rabu.
Sapi yang dikirim dari NTB itu bukan jenis sapi siap potong melainkan untuk proses penggemukan dan pembibitan terlebih dahulu sehingga ke depan dapat terus bertambah banyak.
Ia berharap dengan adanya sapi dari dalam negeri itu merupakan upaya ke depan bahwa pasokan sapi tidak lagi dari luar negeri melainkan sudah bisa lintas provinsi.
"Suatu hari suplai daging sapi bisa disuplai oleh diri sendiri maksimal datang dari perdagangan lintas provinsi," katanya.
Dalam setahun kebutuhan sapi untuk masyarakat Jabar sekitar 700 ribu ekor yang biasa diolah untuk bakso, sate, abon dan berbagai jenis olahan makanan lainnya.
Ia berharap NTB ke depan bisa menghasilkan sapi lebih banyak atau seperti yang ditargetkan mencapai satu juta ekor sapi dalam setahun.
"Kalau NTB bisa berhasil tadi sejuta sapi, 70 persennya sudah habis oleh Jawa Barat," katanya.
Pria yang akrab dipanggil Emil berharap PT Agro Jabar bisa menambah suplai sapi dari daerah lain untuk kebutuhan masyarakat Jabar.
"Jadi seribu (ekor) silakan, masih ada gak suplainya," kata Kang Emil.
Baca juga: Alih fungsi lahan gerus populasi Sapi Pasundan di Jabar
Baca juga: 90 persen pasokan daging sapi di Jawa Barat dari luar provinsi
Baca juga: Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting Jabar lampaui target