Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan diprediksi bergerak variatif di tengah minimnya sentimen positif global.
IHSG Senin pagi dibuka melemah 8,39 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.365,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,23 poin atau 0,23 persen ke posisi 986,53.
"Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini berpotensi mixed," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Senin.
Dari dalam negeri, investor akan memperhatikan saham-saham terkait dengan vaksin yang telah koreksi cukup dalam dan pembentukan Sovereign Wealth Fund atau lembaga pengelolaan investasi yang dipercepat oleh pemerintah.
Sedangkan dari global, sentimen positif relatif minim karena kasus COVID-19 di beberapa negara masih terus tinggi.
Di tempat lain, pemulihan China mungkin semakin maju pada kuartal keempat, dengan PDB ditetapkan untuk membukukan ekspansi tercepat dalam dua tahun. Menurut ekspektasi, PDB China diperkirakan mencapai 6,1 persen (yoy) pada kuartal IV 2020.
Sementara itu, 3.830 orang lainnya di AS meninggal karena sebab yang terkait dengan COVID-19, yang membuat negara itu akan mencapai 400.000 kematian sebelum pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.
Dari komoditas, harga minyak WTI turun 0,32 persen dan harga minyak sawit mentah atau CPO turun 2,95 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 200,14 poin atau 0,7 persen ke 28.319,04, indeks Hang Seng naik 6,71 poin atau 0,02 persen ke 28.580,57, dan indeks Straits Times terkoreksi 22,71 atau 0,76 persen ke 2.982,16.
Baca juga: IHSG Senin pagi dibuka melemah 8,39 poin
Baca juga: IHSG akhir pekan di teritori negatif tertekan aksi ambil untung
Baca juga: IHSG BEI akhir pekan ini diprediksi naik dibayangi aksi ambil untung