Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ini diprediksi naik dibayangi aksi ambil untung oleh para investor.
IHSG Jumat pagi dibuka menguat 19,67 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.447,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,52 poin atau 0,45 persen ke posisi 1.006,9.
"Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas karena dibayangi aksi profit taking di akhir pekan," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam laporan di Jakarta, Jumat.
Dari dalam negeri, akan rilis data neraca perdagangan Indonesia Desember dengan ekspektasi konsensus yaitu surplus 2,3 miliar dolar AS.
Dari eksternal, investor mengamati rencana bantuan COVID-19 senilai 1,9 triliun dolar AS yang diajukan oleh Presiden terpilih Joe Biden.
Proposal Biden mencakup gelombang pengeluaran baru, pembayaran yang lebih langsung ke rumah tangga, perluasan tunjangan pengangguran, dan perluasan vaksinasi serta program pengujian virus.
Sementara itu, Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell mengatakan para pembuat kebijakan tidak akan menaikkan suku bunga kecuali mereka melihat tanda-tanda inflasi yang mengganggu.
Terkait pandemi, China mencatat kematian COVID-19 pertamanya sejak April 2020 ketika klaster baru terus berkembang.
Dari Eropa, Prancis mengatakan akan memperpanjang aturan jam malam yang lebih ketat di seluruh negeri dalam upaya untuk menghentikan penyebaran COVID-19.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 77,19 poin atau 0,27 persen ke 28.621,07, indeks Hang Seng turun 53,61 poin atau 0,19 persen ke 28.443,25, dan indeks Straits Times meningkat 1,42 atau 0,05 persen ke 3.001,42.
Baca juga: IHSG Jumat pagi dibuka menguat 19,67 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup di zona merah setelah penguatan tiga hari beruntun
Baca juga: IHSG BEI berpeluang naik lagi, masih didorong optimisme vaksin