Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ini ditutup di teritori negatif tertekan aksi ambil untung investor.
IHSG ditutup melemah 54,9 poin atau 0,85 persen ke posisi 6.373,41. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,63 poin atau 1,36 persen ke posisi 988,75.
"Pelemahan IHSG hari ini dipicu aksi profit taking setelah penguatan dalam beberapa hari terakhir," kata analis Indo Premier Sekuritas Mino di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data BEI dalam sepekan terakhir, IHSG telah menguat 1,85 persen. Sedangkan sejak awal tahun atau year to date (ytd), IHSG telah naik 2,61 persen. Pada pekan depan, lanjut Mino, IHSG diprediksi menguat terbatas.
Dibuka menguat, IHSG tak lama terkoreksi dan lebih banyak banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, sembilan terkoreksi dimana sektor aneka industri paling dalam yaitu minus 2,43 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor keuangan masing-masing minus 1,43 persen dan minus 1,41 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor properti sebesar minus 1,01 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp86,77 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.736.667 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,05 miliar lembar saham senilai Rp23,69 triliun. Sebanyak 169 saham naik, 321 saham menurun, dan 141 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 179,08 poin atau 0,62 persen ke 28.519,18, indeks Hang Seng naik 77 poin atau 0,27 persen ke 28.573,86, dan indeks Straits Times meningkat 3,46 atau 0,12 persen ke 3.003,46.
Baca juga: IHSG BEI akhir pekan ini diprediksi naik dibayangi aksi ambil untung
Baca juga: IHSG Jumat pagi dibuka menguat 19,67 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup di zona merah setelah penguatan tiga hari beruntun