Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meminta seluruh masyarakat tidak membayangkan yang tidak-tidak terhadap program vaksinasi COVID-19, yang rencananya akan dilaksanakan pekan depan.
"Vaksinasi itu apa sih, vaksinasi sama kayak ibu-ibu mengantar bayi imunisasi, sama seperti itu, jangan dibayangkan yang 'enggak-enggak'," ujar Presiden saat membagikan Bantuan Modal Kerja kepada para pedagang kecil di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, sebagaimana disaksikan melalui tayangan virtual.
Presiden mengatakan vaksinasi rencananya dilakukan mulai pekan depan, apabila izin penggunaan darurat vaksin sudah dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Saya ngga tahu ke luarnya kapan, bisa hari ini, bisa Senin, bisa Selasa. Tapi kita harapkan izin itu bisa dikeluarkan BPOM. Sehingga nanti yang pertama kali disuntik itu saya," kata Presiden.
Presiden kembali menyampaikan, vaksinasi harus dilakukan kepada 70 persen penduduk atau 182 juta orang, untuk mencapai kekebalan komunal.
Masing-masing penduduk harus divaksinasi sebanyak dua kali. Sehingga diperlukan 364 juta dosis vaksin.
"Sehingga kita harapkan, tidak ada yang tidak mau divaksin. Kita berharap 70 persen semua mau divaksinasi," jelasnya.
Baca juga: Presiden: Hari vaksinasi COVID-19 perdana tunggu izin BPOM
Baca juga: Presiden Jokowi: Tak mau divaksin akan rugikan diri dan orang lain
Baca juga: Presiden dijadwalkan jalani vaksinasi COVID-19 pada 13 Januari
Presiden Jokowi: Vaksinasi jangan dibayangkan yang "enggak-enggak"
Jumat, 8 Januari 2021 16:40 WIB