Jakarta (ANTARA) - Pemain bertahan Persib Bandung Nick Kuipers menganggap tim yang berjuluk Maung Bandung itu seperti Ajax-nya Indonesia karena setiap orang di Indonesia bermimpi bisa bermain di klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat tersebut.
Dikutip dalam media Belanda 1Limburg dari Jakarta, Minggu, Nick Kuipers mengaku kagum dengan sambutan pendukung Persib saat tiba di Bandung musim lalu. Sedikitnya 40 ribu suporter selalu menyaksikan langsung di tribun kala Maung Bandung menjamu lawan-lawannya di kandang.
Bahkan ketika timnya bermain tandang, tidak sedikit pula Bobotoh yang mendukung langsung. Dengan kondisi itu, ia tidak ragu menyebut bahwa Persib Bandung merupakan Ajax-nya Indonesia.
"Ini Ajax Indonesia. Mereka memiliki pendukung di seluruh negeri. Itu sangat fantastis," ujar Nick.
Nick saat ini tengah berada di Belanda sembari menunggu kejelasan kompetisi Liga 1 Indonesia. Untuk menjaga kebugaran selama kompetisi vakum, Nick mengikuti latihan bersama klub lamanya, MVV Maastricht.
Kepada media Belanda itu, Nick juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kultur sepak bola yang luar biasa. Di setiap penjuru negeri, orang-orang sangat gila akan olahraga paling populer di dunia itu.
"Ini negara dengan budaya sepak bola yang luar biasa. Orang-orangnya memang hidup untuk olahraga ini. Tapi juga merupakan negara yang sibuk, di mana perbedaan populasi lebih besar dibanding di sini (Belanda)," katanya menambahkan.
Ia mengaku awalnya tidak tahu-menahu soal Persib Bandung sebelum agennya menyarankan untuk bermain di Indonesia. Setelah berbincang dengan rekan senegaranya yang pernah bermain di Indonesia, Nick pun tidak ragu untuk mengambil keputusan tersebut.
Pemain berusia 28 tahun ini juga mengatakan tidak pernah menyesali keputusannya berkarir di Indonesia, walau sebenarnya dia memiliki kesempatan untuk memperkuat klub Eredivisie maupun klub kasta kedua Belanda.
Sejumlah pengalaman buruk yang didapat ketika berkarier di Indonesia pun tidak menyurutkan niatnya bertahan di Persib Bandung.
"Banyak pemain yang pulang ke Belanda setelah beberapa saat berkarir di luar negeri. Tapi tentu saja itu tidak berlaku buat saya. Walau tidak ada lapangan sintetis atau tak menggunakan VAR, bukan masalah buat saya," kata Kuipers.
"Saya sudah mengalami beberapa kejadian, hal kotor, lemparan batu yang menembus jendela bus, stadion penuh, dan terbang menggunakan pesawat untuk laga tandang," pungkas pemain 28 tahun itu.
Baca juga: Supardi ingin tutup karier di Persib dengan merengkuh gelar juara
Baca juga: Alasan Robert Alberts larang pemain Persib Bandung rayakan tahun baru