Garut (ANTARA) - Petugas medis menemukan penumpang bus yang terdeteksi reaktif hasil tes cepat antigen di Terminal Guntur Melati, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang selanjutnya disarankan untuk pulang menjalani penanganan medis dan isolasi di tempat pelayanan kesehatan daerah asalnya.
"Tadi ada satu reaktif, tindakan langsung oleh medis, dipulangkan ke asal dia tinggal dan kemungkinan wajib isolasi," kata Kepala Satuan Pelaksana Terminal Guntur Melati Type A Sofyan Hidayat di Garut, Jumat.
Ia menuturkan pemerintah menyediakan alat tes cepat antigen khusus untuk penumpang dan awak bus umum di Terminal Guntur Melati yang hendak pergi ke luar Garut, terutama tujuan Jakarta.
Ia menyebutkan ada 600 alat tes cepat antigen yang sementara ini disiapkan di Posko Pengamanan Natal dan Tahun Baru Terminal Guntur secara gratis untuk mendeteksi penyebaran wabah COVID-19.
"Rapid test antigen itu kita sasar awak bus dan penumpang yang bepergian, terutama dari Garut ke kota lain," katanya.
Ia menyampaikan pemeriksaan tes cepat antigen terbuka untuk siapa saja yang bersedia diperiksa kesehatannya, petugas juga tidak akan memaksa penumpang untuk diperiksa kesehatannya karena terbatasnya alat.
Selama ini, lanjut dia, sejak dibukanya posko kesehatan di Terminal Guntur Melati pada Kamis (24/12) sudah memeriksa 31 orang, kemudian Jumat pagi sampai siang sudah 21 orang yang hasilnya ada satu orang reaktif COVID-19.
"Arahan dari pimpinan adalah ajakan, kita tak terlalu memaksa, namun, kami harapkan seluruh penumpang yang akan bepergian mau ikut rapid test, tidak dipaksa dan ini gratis," katanya.
Ia berharap alat tes cepat antigen itu mendapat tambahan dari Pemkab Garut karena tingkat kebutuhan di lapangan cukup banyak.
Baca juga: Longsor seret mobil dan tutup jalan utama Bandung-Garut di Talegong
Baca juga: Pemkab Garut tunggu kajian PVMBG untuk relokasi korban pergerakan tanah