Palangka Raya (ANTARA) - Pimpinan Wilayah BRI Banjarmasin Hery Santoso akan menindaklanjuti kasus berkurangnya saldo sebesar Rp58 juta yang dialami seorang nasabah asal Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dengan melakukan investigasi secara lengkap.
"Untuk saat ini BRI telah melakukan investigasi kasus berkurangnya saldo nasabah secara kasuistik, dengan melibatkan pihak-pihak terkait," kata Hery Santoso saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Sabtu.
Hery Santoso memastikan pihak BRI akan menyelesaikan kasus tersebut dan menjamin keamanan seluruh transaksi perbankan nasabah dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam proses perbankan.
Untuk sementara, ia menduga kasus berkurangnya dana nasabah tersebut terjadi karena adanya pencurian data kartu debit akibat proses skimming.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh nasabah BRI untuk tetap menjaga kerahasiaan data dalam setiap transaksi perbankan, salah satunya dengan rutin melakukan penggantian PIN ATM secara berkala.
Nasabah maupun masyarakat lainnya yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut, bisa mengunjungi laman resmi BRI yakni "www.bri.co.id" atau menghubungi Call Center Bank BRI di 14017.
Ia menambahkan bahwa perseroan akan senantiasa melakukan upgrade sistem pengamanan terhadap transaksi e-banking, sehingga nasabah tidak perlu khawatir dan takut terhadap keamanan saldo.
"Intinya kami akan berupaya secara semaksimal mungkin untuk bisa melayani masyarakat maupun nasabah dengan lebih baik, kehati-hatian dan profesional," ujar Hery Santoso.
Baca juga: Pemkab Garut bersama BRI terapkan digitalisasi pasar
Baca juga: Menteri BUMN: Konsolidasi BRI, PNM dan Pegadaian dorong UMKM naik kelas
BRI investigasi berkurangnya saldo nasabah Rp58 juta
Sabtu, 19 Desember 2020 17:10 WIB