Cirebon (ANTARA) - Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL berlatih menangani aksi teroris yang menguasai Objek Vital Nasional berupa Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, dengan menerjunkan tim tempur yang menyerang lewat darat, laut, dan udara.
Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen TNI (Mar) Suhartono, di Cirebon, Sabtu, mengatakan latihan kali ini merupakan demonstrasi seluruh kemampuan yang dimiliki prajurit Denjaka.
"Mulai dari kemampuan bawah air atau penyelaman, bermanuver di atas air, vertical landing menggunakan teknik fast roping (penalian cepat), dan kemampuan aksi khusus tim darat," katanya pula.
Suhartono menuturkan seluruh skill tersebut dipadukan menjadi satu dalam rangkaian latihan full mission profile. Kegiatan itu bertujuan menunjukkan hasil latihan para prajurit Denjaka selama ini.
Karenanya kegiatan latihan kali ini membuktikan jajaran Denjaka siap melaksanakan tugas pengamanan dan operasi khusus terutama untuk mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI, katanya lagi.
"Dari latihan ini, saya pastikan jajaran Denjaka siap melaksanakan tugas-tugasnya," katanya pula.
Pada latihan yang digelar di Pelabuhan Cirebon, Denjaka berhasil melumpuhkan sejumlah teroris yang menguasai Objek Vital Nasional dengan berbagai serangan.
Saat melumpuhkan teroris, petugas mengerahkan kekuatan penuh mulai dari tim tempur yang menyerang lewat darat, laut, dan bahkan udara.
Strategi perebutan Pelabuhan Cirebon dimulai dari tim bravo yang bergerak di jalur laut menggunakan searider atau speedboat. Kemudian tujuh prajurit langsung melakukan penyelaman di kedalaman empat sampai lima meter.
Penyelaman tersebut menggunakan teknik khusus, sehingga tidak ada gelembung udara yang timbul ke atas permukaan laut dan menjadikan misi itu tidak diketahui teroris.
Pergerakan tim selam juga dilindungi penembak jitu yang bersiaga di Mercusuar Pelabuhan Cirebon. Selanjutnya tim penembak jitu mengawali serangan kepada kelompok teroris dari jarak 800 meter dengan menembak mati teroris yang sedang berjaga.
Tidak hanya dari laut, tim tempur dari udara dan darat juga dilibatkan saat untuk melumpuhkan teroris yang menguasai Pelabuhan Cirebon.
Selanjutnya gabungan tim laut, udara, dan darat langsung menyergap teroris yang berada di Dermaga Muara Jati sebagai sarang mereka. Baku tembak antara prajurit Denjaka dan kelompok teroris tidak dapat dihindari.
Namun, kesigapan prajurit Denjaka berhasil melumpuhkan kelompok teroris, dan menyerahkan para teroris yang selamat ke jajaran Polisi Militer AL (Pomal) untuk penanganan lebih lanjut.
Pada saat yang sama, tim menemukan bom dalam keadaan aktif, sehingga Denjaka menerjunkan tim khusus penjinak bom. Tim khusus tersebut dibawa helikopter dan langsung terjun menggunakan teknik fast roping.
Mereka langsung memeriksa temuan bahan peledak dan melakukan disposal secara terbatas di lokasi yang dipastikan aman.
Selanjutnya petugas yang bergerak di jalur darat menuju bagian luar Pelabuhan Cirebon untuk memastikan tidak ada kedatangan bala bantuan kelompok teroris.
Akhirnya Satgas Khusus Denjaka Kormarinir TNI AL berhasil merebut Pelabuhan Cirebon dan transportasi perairan kembali berjalan normal.
Aksi menegangkan tersebut merupakan rangkaian Latihan Full Mission Profile Denjaka di wilayah perairan Cirebon.
Baca juga: 323 perwira lulusan Diktupa dilantik Kasal dengan protokol COVID-19
Baca juga: Baru 26 persen, penjualan tiket kereta Natal dan Tahun Baru di Cirebon