Bandung, 29/3 (ANTARA) - Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) di SLB A Padjadjaran Wiyataguna, Kota Bandung, mengaku kesulitan dalam mengerjakan soal Ujian Nasional (UN).
Salah seorang siswa SLB, Sahesa Putra (22), Senin, mengatakan, salah satu kesulitan dalam pengerjaan soal UN ialah faktor soal yang terlalu panjang.
"Soal Bahasa Indonesia-nya terlalu panjang, seperti soal cerita," kata Sahesa yang ditemui usai melaksanakan UN.
Selain soal yang terlalu panjang, kata Sahesa, faktor lain yang membuat siswa SLB kesulitan dalam menjawab soal ialah pendamping yang membacakan UN.
"Pendamping yang membacakan soalnya terlalu cepat. Belum selesai saya menjawab satu soal si pendampingnya sudah membacakan soal berikutnya," kata Sahesa.
Dirinya mengaku pusing dan ingin muntah karena kesulitan dalam membacakan soal.
"Tadi saya sampai harus izin ke toilet pengen muntah dan pusing gara-gara soal UN yang panjang itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa (PLB) Jawa Barat, Dadi Supriyadi, menyatakan, ada perlakuan khusus bagi siswa PLB yang mengikuti UN.
Perlakukan khusus tersebut, kata Dadi, ialah penambahan waktu selama 20 menit.
"Ada penambahan waktu bagi siswa SLB dalam pelaksanaan UN ini," kata Dadi Supriyadi saat melakukan peninjauan UN di SLB A Padjadjaran Wiyataguna, Kota Bandung.
Sekretaris Panitia Penyelenggara UN SLB Gugus 9 Kota Bandung, Tarman mengatakan, jumlah siswa dari SLB Padjadjaran yang mengikuti UN ada lima siswa.
Kelima siswa tersebut adalah Fani Dwi Putri (15), Sahesa Putra (22) Sigit Yuliadi (16) Soni Setrio Dwi (16) Zuhud Al Gifari (15).
Tarman menjelaskan, jumlah siswa SLB yang mengikuti Ujian Nasional (UN) Tingkat SMP pada 2010 di Bandung mengalami penurunan dibandingkan 2009.
Menurutnya, jumlah siswa yang mengikuti UN pada tahun 2009 ada tujuh siswa.
SISWA SLB BANDUNG KESULITAN JAWAB SOAL UN
Senin, 29 Maret 2010 11:57 WIB