Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya termasuk Mendagri, Kapolri, dan Satgas Penanganan COVID-19 di daerah untuk memberi perhatian khusus kepada proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020.
“Karena ini tinggal kurang lebih dua minggu lagi agar ini juga tidak mengganggu pekerjaan besar kita yaitu menyelesaikan (penanganan) COVID-19 dan ekonomi,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas dengan topik Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Ia menegaskan pentingnya penegakan aturan berikut disiplin protokol kesehatan secara ketat.
Hal itu terutama nanti saat hari pencoblosan dan tentu saja pada hari-hari kampanye terakhir ini.
“Kemudian secara khusus kita nanti akan bicarakan libur panjang yang ada di bulan Desember, ini yang akan kita bicarakan dalam rapat hari ini secara khusus,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden juga menekankan kondisi di bidang ekonomi yang telah disampaikannya sejak pekan lalu dimana tren pada kuartal kedua dari minus 5,32 membaik di kuartal ketiga menjadi minus 3,49.
“Ini harus terus diperbaiki agar kuartal keempat lebih baik dari kuartal ketiga,” katanya.
Di sisi lain, ia ingin agar ada strategi untuk mengatur keseimbangan rem dan gas antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi.
Presiden menilai hasil dari upaya selama ini sudah mulai tampak terutama dalam pengendalian baik COVID-19 maupun pemulihan ekonomi.
“Per-22 November 2020 rata-rata kasus aktif COVID-19 di seluruh tanah air ini 12,78 persen, rata-rata kasus aktif 12,78 persen. Angka ini lebih rendah dibanding rata-rata kasus aktif dunia yaitu sebesar 28,41 persen,” kata Presiden.
Baca juga: Ketua ILUNI UI: Pilkada serentak 2020 jangan abaikan COVID-19
Baca juga: Kapolri terbitkan surat telegram netralitas Polri dalam Pilkada 2020
Baca juga: Kapolri minta delapan kapolda baru persiapkan pengamanan pilkada serentak