Garut, 16/3 (ANTARA) - Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di kabupaten Garut, selama lima tahun terakhir hingga memasuki usianya yang ke-198 tahun, masih dibawah lima persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, Bambang Suyatno, SH, MM saat dihubungi, Selasa, menyatakan LPE tahun 2005 (4,16 persen), 2006 (4,11 persen), 2007 (4,76 persen), 2008 (4,69 persen) angka sementara LPE hingga akhir 2009 bertengger pada 4,72 persen.
Dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita masih dibawah Rp10 juta. PDRB perkapita tahun 2005 sebesar Rp6.117.609, disusul 2006 (Rp6.984.822), 2007 (Rp7.140.287), 2008 (Rp8.682.261) serta hingga akhir 2009 (Rp9.987.871), katanya.
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 masih dibawah Rp4,5 juta, masing-masing pada tahun 2005 (Rp3.916.058), 2006 (Rp4.012.710), 2007 (Rp4.140.287), 2008 (Rp4.269.014) serta hingga akhir 2009 (Rp4.403.241).
Kondisi yang cukup memprihatinkan tersebut, antara lain dipengaruhi berfluktuatifnya laju investasi selama lima tahun terakhir, yang puncaknya hanya berlangsung pada tahun 2006 dengan 15,63 persen.
Sementara itu laju investasi pada 2005 (10,43 persen), 2006 (15,63 persen) kemudian melorot pada 2007 (7,35 persen), disusul pada 2008 meningkat menjadi 12,16 persen dan angka sementara laju investasi hingga akhir 2009 sebesar 13,29 persen.
Sehingga kabupaten Garut, masih merupakan salah satu dari dua kabupaten di provinsi Jawa Barat, yang hingga saat ini masih berstatus daerah/kabupaten tertinggal, meski produktivitas padinya hampir setiap tahun mengalami surplus.
John DH