Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Jawa Barat untuk mendukung pemulihan ekonomi, tidak hanya di provinsi setempat tapi juga perekonomian Indonesia.
“Mulai dari transportasi, energi terbarukan, pengolahan air hingga infrastruktur perkotaan,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Untuk mendukung upaya itu, BI Jawa Barat bekerja sama dengan Pemprov Jawa Barat dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat mengadakan West Java Investment Summit (WJIS) 2020, 16-17 November 2020.
BI dan Pemprov Jawa Barat terus bersinergi dan berkoordinasi dalam menyusun strategi guna meningkatkan kegiatan investasi di Jawa Barat.
Dia menjelaskan sejak 2015, Jawa Barat telah menjadi bagian penting dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Jawa Barat merupakan salah satu dari tiga provinsi paling kompetitif di Indonesia pada tahun 2020, didukung tiga faktor pendorong yaitu daya tarik investasi asing langsung (FDI), ketersediaan infrastruktur fisik, serta ketersediaan sumber daya manusia.
Dalam tiga tahun terakhir, lanjut dia, secara rata-rata perekonomian Jawa Barat tumbuh sebesar 5,4 persen, lebih kuat dari kinerja ekonomi Indonesia yang berkisar 5,1 persen.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat didukung oleh sektor industri pengolahan di sisi produksi, dan konsumsi rumah tangga di sisi pengeluaran.
Selain itu, investasi memegang peranan penting dalam perekonomian Jawa Barat sehingga dalam momentum pemulihan ekonomi, perlu disusun strategi yang terencana dan menyeluruh untuk mendorong investasi sebagai pendorong pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga: KPEN apresiasi penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi di Jawa Barat
Baca juga: BKPM dukung upaya akselerasi pemulihan ekonomi Jawa Barat
Baca juga: BI dan OJK berkomitmen bantu pemulihan ekonomi Jawa Barat