Tasikmalaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyampaikan kasus positif COVID-19 dari klaster keluarga berpotensi bertambah sehingga perlu diwaspadai oleh seluruh lapisan masyarakat dengan menjaga tubuh tetap sehat dan patuh menerapkan protokol kesehatan.
"Ini punya potensi untuk lebih berkembang lagi, artinya kluster keluarga ini bakal terus berkembang lagi secara masif," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya Uus Supangat kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa.
Ia mengatakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Tasikmalaya sebagian besar dari klaster keluarga, sehingga menjadi perhatian khusus pemerintah daerah.
Bahkan kasusnya berkembang cukup cepat di beberapa kelurahan di seluruh kecamatan dan menyerang berbagai kalangan usia.
"Memang kluster keluarga sudah berkembang, hampir merata di seluruh kecamatan," katanya.
Dari kluster keluarga ada yang meninggal dunia, terbaru seorang pasien perempuan berusia 67 tahun warga Kecamatan Purbaratu meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RSUD dr Soekarjo Tasikmalaya.
Pasien tersebut memiliki penyakit penyerta yang mendapatkan perawatan sejak tiga hari lalu dengan hasil tes usap dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.
"Pasien ini dirawat sejak tiga hari lalu mendapatkan perawatan, lalu diperiksa di lab, ternyata dinyatakan terkonfirmasi positif," katanya.
Laporan terbaru kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Tasikmalaya secara akumulasi mencapai 465 kasus, sebanyak 326 kasus dinyatakan sembuh, menjalani perawatan 121 dan 18 kasus meninggal dunia.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya telusuri COVID-19 dari klaster korban keracunan
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya isolasi pasien positif COVID-19 dari klaster pesantren
Kasus COVID-19 klaster keluarga di Tasikmalaya berpotensi bertambah
Selasa, 10 November 2020 20:25 WIB