Garut, 9/2 (ANTARA) - Seorang warga kampung Buntar RT.11 desa Jatisari kecamatan Cisompet, Diki(17) tewas seketika tersambar petir, kemudian dalam waktu yang nyaris bersamaan warga kecamatan Talegong dikejutkan tanah longsor susulan.
Kepala Bagian Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya melaporkan, Selasa, korban sambaran petir anak pasangan suami istri Ajid Rachmat dan istrinya Ny. Nining, yang hingga kini sanak-keluarga serta kerabat terdekat keluarga korban, masih mewarnai rumah duka.
Dikatakannya, Diki tersambar petir, Senin malam, ketika berada di halaman rumah den kebetulan waktu itu sedang rintik-rintik.
Sedangkan bencana tanah longsor susulan di kampung Pilar desa Sukalaksana, sempat melumpuhkan sarana jalan provinsi Talegong Garut dengan Pangalengan Bandung, karena menimbun badan jalan sepanjang 10 meter berketinggian dua meter.
Warga setempat bersama aparat kecamatan serta jajaran Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat, telah berupaya keras melakukan pembersihan, namun masih belum sepenuhnya sempurna sehingga diagendakan Selasa ini, di datangkan alat berat, ungkap camat setempat, Rena Sudrajat didampingi Dik Dik Hendarajaya.
Bahkan pada lokasi bencana itu, perlu segera dibangun "keermer" sepanjang 20 meter selebar 20 meter, agar bisa menahan ambruknya tebing curam berkondisi tanah gembur.
Camat Rena Sudrajat juga mengemukakan, aparatnya tengah sibuk menyiapkan evakuasi 3 kepala keluarga (KK) atau 12 jiwa warga kampung Warung Gantung, ke halaman kantor kecamatan dengan tenda darurat akibat rumah mereka hancur tertimbun tanah longsor.
Antara lain keluarga Dedi Sopandi(50) dengan empat tanggungan anggota keluarga, serta rumah Asep(28) dengan tiga tanggungan anggota keluarga, yang hingga kini masih mendapat pasokan bantuan makanan tanggap darurat, katanya.
Dari Garut juga dilaporkan, bencana tanah longsor dan banjir lumpur di wilayah kecamatan Pakenjeng, menelan kerugian senilai Rp365 juta, akibat rusaknya sarana jalan, jembatan, areal persawahan, kolam serta fasilitas umum lainnya.
Bahkan menewaskan seorang warga setempat atas nama Adam(22) serta seorang lagi Asep(21), yang tertimbun dan tergerus longsor hingga kini masih belum ditemukan sejak 12 hari lalu, ungkap Kepala Bagian Administrasi Kesra Setda Garut, H. Rachmat Wijaya.
Pihaknya telah menyelenggarakan rapat koordinasi dengan institusi teknis terkait, yang akan segera ditindak lanjuti dengan pelaksanaan kegiatan kajian teknis pada setiap titik bencana alam, katanya.
Termasuk dilakukannya kajian teknis atas terjadinya tanah longsor, yang merusakan sebuah rumah penduduk berukuran 39 m2 di kecamatan Cikajang, beberapa hari lalu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan kabupaten Ir H. Edy Muharam saat ditemui terpisah mengemukakan, pihaknya pun akan segera menjalin koordinasi dengan Perum Perhutani KPH Garut, agar bisa segera mereboisasi setiap lokasi hutan lindung yang berkondisi kritis.
Karena di wilayah kecamatan Pakenjeng terdapat sekitar 5.000 hektare areal hutan lindung, pada keadaan tofografi curam bahkan kerap mengalami rawan penjarahan kayu.
(U.PK-HT/B/Y003/Y003) 09-02-2010 09:58:37
WARGA TEWAS TERSAMBAR PETIR
Selasa, 9 Februari 2010 10:47 WIB