Menteri PPPA dorong perempuan aktif kawal pilkada
Rabu, 21 Oktober 2020 13:05 WIB
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mendorong perempuan ikut ambil bagian dan mengawal setiap tahapan pemilihan kepala daerah serentak 2020.
"Pemilihan kepala daerah merupakan kesempatan emas bagi kita untuk memperjuangkan keterwakilan perempuan di daerah. Perempuan sebaiknya mulai terlibat dalam setiap pemilihan kepala daerah," kata Bintang melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Bintang mengatakan peran aktif perempuan dalam pemilihan kepala daerah, baik sebagai peserta maupun mengawal prosesnya, memiliki arti penting untuk memastikan suara perempuan serta kepentingan terbaik bagi anak dan kelompok minoritas lainnya dapat mewarnai kebijakan pemerintah hasil pemilihan.
Perempuan perlu terlibat mulai dari menuangkan agenda pembangunan perempuan dalam penyusunan visi dan misi calon kepala daerah, melakukan sosialisasi visi dan misi melalui berbagai ruang, mengaktifkan berbagai jaringan dukungan, hingga ikut mengawal suara hingga penetapan definitif kepala daerah.
"Hal itu penting untuk menandakan bahwa perempuan bukan hanya menunggu agar pemerintah memberikan perhatian, melainkan aktif berpartisipasi dalam pemerintahan," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani mengatakan perempuan perlu berpolitik karena dunia politik memerlukan peran perempuan.
Perempuan telah aktif terlibat dalam berbagai bidang pembangunan di Indonesia, bahkan banyak negara memuji pencapaian perempuan Indonesia di bidang politik karena pernah memiliki Presiden perempuan dan Ketua DPR perempuan.
"Namun, perempuan di satu sisi masih memiliki kendala, baik dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu keputusan dan kebijakan politik. Itu mengapa perempuan perlu berpolitik," katanya.
Puan mengatakan partisipasi perempuan di bidang politik tidak hanya tentang keterwakilan, tetapi juga harus mencakup substansi. Perempuan Indonesia harus terus bergotong royong agar agenda kesetaraan gender turut diperjuangkan oleh para calon kepala daerah.
Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 akan diikuti 157 orang atau 10,6 persen calon perempuan. Lima diantara mereka mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur, 127 orang mencalonkan diri dalam pemilihan bupati, dan 25 orang mencalonkan diri dalam pemilihan wali kota.
Baca juga: Pemkab Bekasi dorong penguatan peran perempuan dalam berwirausaha
Baca juga: OJK-Pemprov Jabar dorong pemberdayaan perempuan lewat "Sekoper Cinta"
Baca juga: Kemenkop dorong potensi pertumbuhan ekonomi dari kalangan kaum perempuan
"Pemilihan kepala daerah merupakan kesempatan emas bagi kita untuk memperjuangkan keterwakilan perempuan di daerah. Perempuan sebaiknya mulai terlibat dalam setiap pemilihan kepala daerah," kata Bintang melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Bintang mengatakan peran aktif perempuan dalam pemilihan kepala daerah, baik sebagai peserta maupun mengawal prosesnya, memiliki arti penting untuk memastikan suara perempuan serta kepentingan terbaik bagi anak dan kelompok minoritas lainnya dapat mewarnai kebijakan pemerintah hasil pemilihan.
Perempuan perlu terlibat mulai dari menuangkan agenda pembangunan perempuan dalam penyusunan visi dan misi calon kepala daerah, melakukan sosialisasi visi dan misi melalui berbagai ruang, mengaktifkan berbagai jaringan dukungan, hingga ikut mengawal suara hingga penetapan definitif kepala daerah.
"Hal itu penting untuk menandakan bahwa perempuan bukan hanya menunggu agar pemerintah memberikan perhatian, melainkan aktif berpartisipasi dalam pemerintahan," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani mengatakan perempuan perlu berpolitik karena dunia politik memerlukan peran perempuan.
Perempuan telah aktif terlibat dalam berbagai bidang pembangunan di Indonesia, bahkan banyak negara memuji pencapaian perempuan Indonesia di bidang politik karena pernah memiliki Presiden perempuan dan Ketua DPR perempuan.
"Namun, perempuan di satu sisi masih memiliki kendala, baik dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu keputusan dan kebijakan politik. Itu mengapa perempuan perlu berpolitik," katanya.
Puan mengatakan partisipasi perempuan di bidang politik tidak hanya tentang keterwakilan, tetapi juga harus mencakup substansi. Perempuan Indonesia harus terus bergotong royong agar agenda kesetaraan gender turut diperjuangkan oleh para calon kepala daerah.
Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 akan diikuti 157 orang atau 10,6 persen calon perempuan. Lima diantara mereka mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur, 127 orang mencalonkan diri dalam pemilihan bupati, dan 25 orang mencalonkan diri dalam pemilihan wali kota.
Baca juga: Pemkab Bekasi dorong penguatan peran perempuan dalam berwirausaha
Baca juga: OJK-Pemprov Jabar dorong pemberdayaan perempuan lewat "Sekoper Cinta"
Baca juga: Kemenkop dorong potensi pertumbuhan ekonomi dari kalangan kaum perempuan