Garut, 4/2 (ANTARA) - Meski berbagai upaya pencarian korban tergerus tanah longsor dan banjir lumpur dilakukan sejak Jumat (29/1), hingga kini belum ditemukan namun berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat akan terus melanjutkan pencarian.
Kendati telah memasuki hari ketujuh hilangnya Asep(21), warga desa Talagawangi kecamatan Pakenjeng itu, tetap akan terus dilakukan pencarian termasuk oleh masyarakat petani sambil mereka berangkat ke sawah atau ladang, tegas camat setemat, Jajat Darajat didampingi Kapolsek AKP Shobur serta Komandan Koramil, Kamis.
Jajaran Muspika tgersebut, mengaku sangat sulitnya medan pencarian diperparah kerap turunnya kabut tebal disertai hujan deras dengan kondisi temperatur udara rata-rata 15 derajat Celsius, menyebabkan beberapa kali mereka terperosok pada kubangan rawa lumpur sedalam pinggang.
Korban sebelumnya tertimbun longsoran tanah dan batu saat menjaring ikan di kolam, bersama Adam(21) serta Wawan(19), namun Wawan berhasil menyelamatkan diri dari sergapan gemuruh longsoran tanah, walaupun yang bersangkutan mengalami luka memar pada wajah dan pelipisnya dan kini masih dirujuk di RSU dr Slamet Garut.
Sedangkan Adam(21) ayah satu anak, berhasil ditemukan Sabtu (30/1), dalam kondisi hanyut terbawa aliran sungai Cikandang sejauh 60 km, berkondisi tewas dengan wajah yang sangat sulit dikenali, di kampung Jayabaya kecamatan.
Selama sekitar 16 jam, korban dihanyutkan derasnya aliran sungai tersebut, akibat hujan deras disertai angin kencang, yang juga menyebabkan banyak areal persawahan di dusun Awicandi menjadi porak-poranda, bahkan jalan raya provinsi di kampung Halimun desa Jatiwangi Pakenjeng sempat lumpuh total akibat tertutup longsoran.
Ketiga korban itu, secara mendadak memasuki kolam ikan untuk menyelamatkan ikan dari bencana tanah longsor yang tengah berlangsung, beberapa kaum ibu yang sempat menyaksikan mereka nekat sempat berteriak melarangnya namun ketiganya tetap bersikeras, hingga tergulung bencana alam tersebut.
Sedangkan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir lumpur disertai batu tersebut, akibat derasnya hujan yang nyaris setiap hari mengguyur kawasan ini, ungkap camat pula.
(U.PK-HT/C/Y003/Y003) 04-02-2010 19:28:11