Tasikmalaya (ANTARA) - Seluruh negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia, khususnya di Kota Tasikmalaya sebagai bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat terdampak penularan wabah COVID-19 yang menyerang seluruh kalangan masyarakat yang tidak mengenal tua, muda maupun kaya dan miskin.
Akibat wabah itu, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mencegah, memutus rantai penularan, termasuk memberikan penanganan kesehatan bagi orang yang terjangkit wabah itu dengan harapan bisa menekan angka kematian.
Besarnya bahaya penyebaran wabah COVID-19 terhadap kesehatan itu membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan mengurangi batasan aktivitas masyarakat, seperti tidak berkerumun, mengatur jarak interaksi manusia, termasuk selalu memakai masker dan rajin cuci tangan.
Adanya batasan interaksi manusia itu tentunya membuat aktivitas orang kemudian perdagangan, maupun sektor lainnya yang berhubungan dengan perekonomian dan pembangunan daerah mengalami hambatan untuk menghindari penyebaran wabah tersebut.
Hampir lima bulan kegiatan masyarakat dibatasi dengan diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sempat menghentikan pertumbuhan ekonomi terutama di sektor pariwisata maupun sektor lainnya.
Namun setelah diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru (AKB) kegiatan masyarakat mulai dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun, hingga akhirnya beberapa aktivitas perekonomian kembali tumbuh, seperti halnya sektor pariwisata.
Pemerintah Kota Tasikmalaya sendiri mulai menunjukan pertumbuhan daerahnya yang cukup bagus di tengah pandemi, beberapa sektor usaha mulai bangkit, perhotelan di pusat kota kembali menggeliat, dan juga pusat perbelanjaan kembali ramai di tengah pandemi COVID-19.
Bahkan, sejumlah pembangunan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan di tengah pandemi, seperti yang dikatakan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat upacara peringatan Hari Jadi ke-19 Kota Tasikmalaya di Balai Kota Tasikmalaya, Sabtu (17/10).
Wali Kota Tasikmalalaya menyampaikan bahwa di tahun anggaran 2020 sejumlah pembangunan di semua sektor yang sifatnya untuk kepentingan publik terus dilakukan meski situasinya di tengah pandemi COVID-19.
"Walaupun pada tahun ini kita fokus dalam penanganan COVID-19, namun Pemerintah Kota Tasikmalaya tetap melakukan pembangunan di semua sektor," katanya.
Budi menyebutkan, sektor pembangunan tahun anggaran 2020 itu yakni penambahan gedung/ruang baru Puskesmas Tamansari, dan Puskesmas Cibeureum, kemudian pembangunan gedung Public Safety Center (PSC) 119, pembangunan Rumah Sakit Tipe D Dewi Sartika dan Purbaratu.
Selanjutnya pembangunan mall pelayanan publik, rehabilitasi Gedung Juang 1945, pembangunan Jembatan Cikalang Lingkar Utara, pembangunan Jalan Lingkar Utara, pembangunan Gedung Negara, rehabilitasi gedung untuk ruang isolasi penanganan COVID-19 RSUD dr Soekardjo, lanjutan pembangunan gedung rumah sakit rujukan regional RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Wali Kota menyampaikan, pelaksanaan pembangunan tersebut dapat berjalan dengan baik karena adanya kerja sama yang sinergi antara Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan DPRD Kota Tasikmalaya.
Budi mengapresiasi kepada seluruh pelaku pembangunan di Kota Tasikmalaya, forum koordinasi pimpinan daerah Kota Tasikmalaya dan DPRD Kota Tasikmalaya selaku penyelenggara pemerintahan, serta masyarakat, karena hasil pembangunan yang berkelanjutan itu bermanfaat bagi semua elemen masyarakat.
Begitu juga dalam memperingati Hari Jadi ke-19 Kota Tasikmalaya tahun 2020, kata Budi, ada perbedaan dibandingkan dengan perayaan tahun sebelumnya yaitu diperingati secara sederhana dengan tema "Bersama Mencinta Kota Tasikmalaya" dengan harapan di tengah pandemi COVID-19 seluruh stakeholder dan juga elemen masyarakat dapat bahu membahu, bersama berjuang demi kemajuan dan kesejahteraan Kota Tasikmalaya.
"Namun demikian, terlepas dari segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam peringatan ini, jangan sampai sedikit pun menyurutkan motivasi, semangat dan kecintaan kita semua untuk terus membangun demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Tasikmalaya," kata Budi.
Penghargaan
Selama rentang waktu 19 tahun usia Pemerintah Kota Tasikmalaya, telah banyak capaian luar biasa yang diraih seperti hasil pembangunan yang dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat dari tahun ke tahun.
Selain itu, Pemerintah Kota Tasikmalaya telah banyak menerima penghargaan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi seperti penghargaan Program Kampung Iklim Kategori Utama dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Selanjutnya, penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2019 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang diberikan kepada SDN Mancogeh, SMPN 13, dan SMAN 6 Kota Tasikmalaya.
Penghargaan sebagai Kota Peduli Hak Asasi Manusia dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, kemudian penghargaan Kategori Layanan Prima untuk Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Penghargaan lainnya yakni penghargaan Paramesti dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia, penghargaan Gapoktan berprestasi tingkat nasional dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, penghargaan Kota Layak Anak tingkat Pratama dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Selanjutnya penghargaan Akuntabilitas Kinerja tahun 2019 (Sakip) dengan nilai BB dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan untuk keempat kalinya Pemerintah Kota Tasikmalaya kembali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
Wali Kota Tasikmalaya dalam peringatan hari jadi itu mengungkapkan rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan karunia berupa kemudahan dan kelancaran dalam proses pembangunan di Kota Tasikmalaya.
Untuk itu, hari jadi Kota Tasikmalaya sebagai sarana muhasabah diri dan memperbaiki diri dalam memilah hal-hal yang baik untuk terus dipertahankan serta yang kurang untuk segera diperbaiki.
Sebagai generasi penerus, Budi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan setiap sejarah maupun pembangunan yang selama ini terwujud harus menjadi pelajaran dan kebanggaan, karena semua itu merupakan jasa dan pengabdian generasi kepemimpinan terdahulu yang membawa Kota Tasikmalaya dengan warna, dinamika dan gaya tersendiri sesuai dengan zamannya.
"Hari yang penuh makna ini, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada para pendahulu dan para pendiri Kota Tasikmalaya atas jasa dan pengabdian terbaik dalam membangun Kota Tasikmalaya serta seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya yang dengan tulus dan ikhlas telah memberikan sumbangsih dalam kemajuan Kota Tasikmalaya," katanya.
Selain itu, Budi terus mendorong masyarakat untuk terus berkarya dan produktif dan menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan prestasinya di masa yang akan datang, sehingga dapat mengharumkan nama Kota Tasikmalaya di tingkat nasional bahkan internasional.
Pada momentum 19 tahun Kota Tasikmalaya itu, Wali Kota Tasikmalaya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan perubahan yang sifatnya bukan hanya untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan masyarakat, tetapi juga bagi nilai-nilai kemanusiaan dalam ruang lingkup yang lebih luas.
"Kepada seluruh pelaku pembangunan Kota Tasikmalaya untuk senantiasa melakukan langkah-langkah perbaikan bersifat terobosan dan menciptakan kepeloporan, serta kreativitas pada berbagai bidang demi mewujudkan Kota Tasikmalaya yang religius, maju dan madani," kata Budi.
Pemkot Tasikmalaya tetap membangun di tengah pandemi COVID-19
Sabtu, 17 Oktober 2020 15:39 WIB