Garut, 31/1 (ANTARA) - Jajaran aparat pemerintahan kecamatan Pakenjeng bersama unsur TNI dan kepolisian serta masyarakat setempat, kembali melanjutkan pencarian seorang korban tanah longsor dan banjir lumpur, yang masih belum diketemukan.
Tim pencarian mencapai ratusan personel tersebut, mulai melakukan penyisiran, Minggu, pukul 09.00 WIB dengan menyebar ke berbagai arah lokasi yang dicurigai bisa ditemukannya Asep(19), warga desa Talagawangi yang tertimbun dan tergerus tanah longsor sejak Jumat (29/1) pukul 15.00 WIB, tegas camat Pakenjeng Jajat Darajat.
Dia menyatakan, upaya pencarian sempat terpaksa dihentikan akibat sangat buruknya kondisi cuaca, disertai hujan deras dan turunnya kabut tebal pada Sabtu sore (30/1), katanya.
Korban sebelumnya tertimbun longsoran tanah dan batu saat menjaring ikan di kolam, bersama Adam(21) serta Wawan(19), namun Wawan berhasil menyelamatkan diri dari sergapan gemuruh longsoran tanah yang berlangsung mendadak sontak, meski yang bersangkutan mengalami luka memar pada wajah dan pelipisnya.
Sedangkan Adam(21), berhasil ditemukan kemarin, dalam kondisi hanyut terbawa aliran sungai Cikandang sejauh 60 km.
Adam ditemukan tewas dengan wajah yang sangat sulit dikenali, di kampung Jayabaya kecamatan Mekarmuti namun dipastikan atas nama Adam yang sehari-harinya sebagai petani, ujar camat Jajat Darajat.
Selama sekitar 16 jam, korban dihanyutkan derasnya aliran sungai tersebut, akibat hujan deras disertai angin kencang, yang juga menyebabkan banyak areal persawahan di dusun Awicandi menjadi porak-poranda, bahkan jalan raya provinsi di kampung Halimun desa Jatiwangi Pakenjeng sempat lumpuh total akibat tertutup longsoran.
Camat juga mengemukakan, kondisi cuaca di wilayahnya kerap berlangsung sangat buruk disertai kabut turun sehingga mengakibatkan daya pandang sangat terbatas mulai dari hamparan persawahan hingga ke setiap lokasi yang dicurigai atau diduga korban Asep berada.
Diperparah dinginnya suhu udara hingga mencapai 15 derajat Celsius, disertai hujan deras serta kilatan halilintar seputar wilayah kecamatan Pakenjeng, yang sarat perbukitan serta hutan rimba campuran.
Sementara itu, kondisi kedua orang tua korban bersama sanak saudaranya masih dirundung kegelisahan serta duka memikirkan kondisi korban yang masih misteri, ungkap camat setempat itu.
John D hidayat
(U.PK-HT/B/Y003/Y003) 31-01-2010 09:52:02