Garut, Jabar (ANTARA) - Perum Perhutani Garut membantah adanya dugaan kerusakan hutan di hulu sungai yang menjadi penyebab terjadinya banjir bandang akibat luapan sungai lalu merendam ribuan rumah penduduk dan merusak fasilitas umum di wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Terkait kondisi hutan yang turut sungainya mengalir ke sini di hulu cukup baik kondisinya, memang kalau yang namanya banjir pasti disebabkan oleh air," kata Administratur Perhutani KPH Garut, Nugraha saat meninjau warga yang terdampak banjir di Garut, Selasa.
Ia mengatakan bahwa petugas dari Perhutani Garut sudah memeriksa kondisi hutan di hulu sungai untuk memastikan tidak ada kerusakan yang menjadi salah satu penyebab banjir di selatan Garut.
Menurut dia, banjir akibat luapan sungai itu bukan karena kerusakan hutan, tetapi intensitas air hujan yang tinggi sehingga hutan tidak mampu menyerap air hingga akhirnya terjadi banjir.
"Kami nyatakan di sana tak ada kerusakan, curah hujan terlalu tinggi itu sama saja kayak hutan itu 'diseblok' (disiram) air besar sampai tak bisa menampung," kata Nugraha.
Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan banjir bandang di Garut diduga karena adanya kerusakan lingkungan atau hutan di hulu sungai yang kewenangannya ada di Perhutani.
Bahkan, lanjut dia, kondisi kerusakan hutan yang disinyalir menjadi salah satu penyebab bencana alam di Garut sudah beberapa kali dibahas, dan disampaikan ke masyarakat.
"Kejadian ini (banjir) kan terus terjadi, maka kita perlu lakukan rekonstruksi hutan, minimalisasi agar tak terjadi banjir lagi," kata Bupati.
Sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah selatan Garut pada Minggu (11/10), kemudian terjadi luapan sungai besar yang bermuara ke laut, lalu merendam ribuan rumah penduduk di Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, dan Cikelet.
Pemkab Garut sudah menyalurkan bantuan dan menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum untuk membantu warga yang terdampak banjir bandang di daerah itu.
Selain banjir, wilayah selatan Garut juga dilanda bencana tanah longsor yang merusak rumah penduduk dan menggangu akses jalan warga di daerah perbukitan.
Baca juga: Lima rumah warga terbawa hanyut banjir bandang di Garut
Baca juga: 298 gardu PLN terendam banjir Pameungpeuk Garut
Baca juga: Seribuan orang mengungsi akibat banjir di selatan Garut