Depok (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan penanganan wabah COVID-19 tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, tetapi harus melibatkan partisipasi dari seluruh elemen, termasuk tokoh agama dan masyarakat.
"Saya mohon kepada tokoh masyarakat dan agama, agar setiap pagi, siang, sore dan malam berkenan mengirim pesan kepada umatnya untuk menaati protokol kesehatan COVID-19," kata Ridwan Kamil saat mengadakan rapat koordinasi bersama tokoh agama dan masyarakat melalui aplikasi Zoom, Selasa.
Untuk itu dirinya mengajak tokoh agama dan masyarakat di Kota Depok agar turut membantu menyosialisasikan protokol kesehatan kepada warga. Semua itu guna meningkatkan kesadaran terkait pencegahan penularan COVID-19.
Ia mengatakan tokoh agama dan masyarakat ini nantinya juga diminta untuk mengawasi lingkungan setempat, apabila menemukan ada warga yang reaktif/positif tanpa gejala, agar mengajak mereka untuk isolasi di rumah sakit.
"Hal ini dilakukan agar tidak memunculkan klaster keluarga. Kepada tokoh masyarakat dan agama, bisa turun mengajak mereka secara persuasif untuk mau isolasi di rumah sakit," ujarnya.
Kang Emil, sapaannya mengatakan agar lebih terstruktur, dirinya meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengkoordinasikan kelompok tokoh masyarakat dan agama ini. Setelah didata dirinya akan mengukuhkan mereka beserta tugasnya melalui Surat Keputusan (SK).
Lebih lanjut, dirinya juga meminta pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat secara daring menjadi agenda mingguan. Tujuannya untuk membahas mengenai perkembangan penanganan COVID-19 di Kota Depok.
"Dengan demikian, nanti ada bahan atau materi yang bisa disampaikan tokoh masyarakat dan agama, baik melalui pesan singkat atau khutbah," kata Ridwan Kamil.
Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil beri semangat tenaga kesehatan di RSUD Cibinong
Baca juga: 62 persen kasus COVID-19 Kabupaten Bekasi disumbang klaster industri