Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup datar tertahan aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja.
Rupiah ditutup stagnan di level Rp14.710 per dolar AS, sama seperti hari sebelumnya.
"Dari eksternal sebenarnya sentimen pasar masih positif sehingga harusnya bisa membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Ariston menuturkan sentimen positif kembali ke pasar keuangan sejak Rabu (7/10/2020) siang, karena meskipun Presiden AS Donald Trump menunda negosiasi paket stimulus, tapi ia menyebutkan akan mengeluarkan stimulus parsial yang menyasar pekerja, industri penerbangan, dan lain-lain.
"Persetujuan parsial stimulus AS oleh Trump memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Tapi mungkin karena kekhawatiran demo, penguatan rupiah jadi tertahan," ujar Ariston.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.699 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.698 per dolar AS hingga Rp14.729 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.750 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.784 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah berpotensi kembali menguat usai Trump sebut soal stimulus
Rupiah ditutup datar, terpengaruh aksi demo tolak UU Cipta Kerja
Kamis, 8 Oktober 2020 16:43 WIB