Bandung, 21/1 (ANTARA) - Pembantu Rektor II Universitas Langlangbuana Tatang Sugandi mengatakan, program diploma kepolisian perguruan tinggi tersebut siap mendidik anggota Satpol PP dan instansi pengguna kewenangan kepolisian lainnya.
"Sudah ada seorang wakil bupati yang ingin memasukan Satpol PP ke program tersebut," kata Tatang Sugandi di Bandung, Kamis, mengenai program D3 Kepolisian satu-satunya di Indonesia yang baru dibuka di perguruan tinggi itu.
Menurut Tatang, memang tidak tertutup kemungkinan bagi polisi atau aparat pemegang kewenangan kepolisian lainnya, seperti Satpol PP, Polisi Hutan, dan penyidik PNS, mengenyam pendidikan di program D3 tersebut.
Dia mengatakan, ada juga pejabat daerah yang mengatakan bahwa 90 persen anggota Satpol PP di daerah belum terdidik.
Menurut dia, selama ini orang cukup mendapat pendidikan selama enam bulan, dengan beban kurikulum yang minim, sudah bisa menjadi bintara, tamtama, dan polisi pamong praja.
"Program ini dibuat sebagai semacam pra-sekolah polisi negara, agar mereka mendapatkan pembekalan dengan kurikulum cukup," kata Tatang.
Dia menjelaskan, program ini muncul sebagai suatu sarana pendidikan bagi orang-orang yang kelak akan menjadi pelayan masyarakat atau para pengguna kewenangan kepolisian lainnya.
"Gagasan awal dari program ini adalah dari kepolisian karena hasil validasi dan evaluasi menunjukan bahwa para pelayan masyarakat yang ada sekarang masih minim keterampilan, pengetahuan hokum, dan etika profesi," kata Tatang.
Tatang juga menjelaskan bahwa lulusan dari program itu tidak akan langsung menjadi polisi atau aparat pemegang wewenang kepolisian lainnya. Untuk bisa menjadi polisi dan yang lainnya, mereka tetap harus ikut seleksi masuk dari lembaga masing-masing.
Walau begitu, menurut Tatang, mahasiswa program ini akan diberi materi ilmu hukum dan sosial juga. Sehingga setelah lulus dari program ini, mahasiswa bisa melanjutkan tingkat sarjana di Fakultas Hukum ataupun Ilmu Politik.
(T.PK-ASJ/B/s018/s018) 21-01-2010 15:53:30
